Permainan Petak Umpet Istana

128 8 0
                                    

Setelah puas bermain pedang, Wolfram kecil mengajakku bermain petak umpet. Ah, aku ingat permainan ini. Dulu, kami sering bermain petak umpet di istana. Aku dan dia akan bergantian mencari dan bersembunyi.

Wolfram selalu bersembunyi di tempat yang mudah untuk dicari, seperti di balik tirai atau di bawah tempat tidur. Sangat mudah saat aku harus jadi pihak yang mencari. Tapi sebaliknya, sangat sulit ketika tiba giliranku bersembunyi.

Aku bisa saja bersembunyi di tempat yang sulit untuk ditemukan, seperti di dalam peti baju. Aku pernah mencobanya, dan Wolfram kecil waktu itu tidak dapat menemukanku. Dia panik. Di tengah ruangan, akhirnya dia terisak dan menangis. Aku segera keluar dari tempat persembunyian dan menghiburnya. Akhirnya kuputuskan untuk bersembunyi di tempat yang mudah ditemukan saja.

Tapi Wolfram sekarang sudah berbeda. Dia sudah sangat mahir bermain petak umpet di istana. Aku melihatnya saat dia bermain petak umpet bersama heika dan Greta, tempo hari. Dengan mudah, dia berhasil menemukan heika dan Greta, dan bersembunyi dengan baik. Sementara heika sudah bermandikan keringat karena lelah berkeliling istana mencari dirinya dan Greta. Rupanya dia sudah terbiasa bermain petak umpet di istana, sehingga tahu tempat mana saja yang bisa dijadikan tempat untuk bersembunyi. Dalam sebuah permainan, pengalaman memang penting. Kurasa, bila ada permainan yang disebut Petak Umpet Istana, maka adikku itu pasti akan dapat skor yang tinggi.

To be continued

Suatu Hari, di Masa Lalu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang