AKHIR PEKAN

185 35 4
                                    

Fildan merebahkan tubuhnya diatas padang rumput yang menenangkan. Hari ini dia membawa semua saudara sepupunya juga sahabatnya untuk berlibur. Dia sungguh membutuhkan waktu untuk bersantai agar pikirannya lebih tenang. Dia ingin sehari saja tidak memikirkan apapun dan hanya fokus pada dirinya juga kekasihnya.

"Sepertinya hari ini kamu bahagia sekali?"

Fildan membuka matanya dan melihat kekasihnya telah duduk bersila disebelahnya dengan membawa sepiring penuh buah. Dia bangkit dan duduk menghadap sang kekasih seraya membuka lebar mulutnya tanda dia ingin disuapi buah-buah tersebut.

"Aku tidak tau apa yang akhir-akhir ini membuatmu tertekan tapi hari ini aku bersyukur karena kembali melihat wajah manis kekasihku ketika tersenyum dan tertawa.."ucap Lesti senang.

Fildan ikut tersenyum saat melihat kekasihnya tersenyum dengan bahagia. Rasa sesal dia rasakan karena sudah membuat kekasihnya bersedih karena sikapnya.

"Maafkan aku yaa.."jawab Fildan.

"Fildan, kamu punya aku.. kamu punya aku untuk jadi tempatmu bercerita dan berbagi keluh kesah.. jangan merasa kamu sendirian dan bisa melewati setiap masalah sendirian.. manusia diciptakan untuk saling tolong menolong, tidak manusia yang bisa melakukan segala sesuatunya seorang diri, seperti sekarang contohnya.. kamu sudah besar tapi masih minta disuapin.."

Lesti terkikik saat menutup ceramah panjangnya dengan cibiran halus untuk kekasihnya. Wajah kesal sang kekasih selalu bisa membuat Lesti gembira.

"Hmm, ujung-ujungnya dikatain.."

"Hahaha, maaf.. tapi aku serius untuk masalah berbagi.. jangan keseringan menyimpan masalah berat seorang diri, aku tidak mau kamu kenapa-napa.."ucap Lesti.

Sinar mata Lesti penuh dengan permohonan dan Fildan tau jika kekasihnya sedang dirundung ketakutan yang besar.

"Aku akan baik-baik saja, aku janji.. jadi berhentilah mengkhawatirkan aku.."sahut Fildan.

Fildan mengambil piring dipangkuan Lesti lalu meraih gadis mungil itu kedalam pelukannya. Diusapnya dengan lembut surai panjang sang kekasih yang berterbangan tertiup angin. Suasana Lembang memang cocok dijadikan tujuan untuk mengistirahatkan penat, terlebih bagi seseorang seperti Fildan.

"Aku akan tenang jika kamu selalu ada disampingku, memelukku seperti sekarang.."

"Aku akan selalu disampingmu, mendampingimu, mencintaimu sampai akhir nafasku.. cukup kuatkan kepercayaanmu padaku maka semua rintangan yang menghalang akan mudah kita terjang.."

"Aku mencintaimu Fildan, sangat mencintaiku..."

"Aku juga sangat-sangat mencintaimu.."

Keduanya kini berbaring menatap langit yang berwarna kebiruan, menyaksikan pergerakan awan yang pasrah ditiup angin yang membawa angan.

"Aku akan menjagamu Les.. kalian semua..."batin Fildan.

***

Malam di villa keluarga BIG sangat hangat karena dipenuhi canda tawa semua orang yang kini sedang menikmati liburan mereka. Api unggun sudah menyala dan semakin memberikan kehangatan di dinginnya udara malam kota Lembang. Fildan sangat menikmati libur akhir pekannya yang sangat jarang terjadi itu. Dia tak pernah melewatkan sedetikpun momen yang mungkin akan lama bisa dia rasakan lagi.

"Besok aku mau tidur seharian sebelum pulang..."ucap Irwan.

"Dasar kang tidur.."ledek Rizky.

"Dasar adek durhaka.. Sya, jagain tuh tunangan kamu.."balas Ridwan.

RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang