Labirin

6 5 0
                                    


Disinari sorot lampu mobilnya yang masih menyala, Sea menatap pria itu, dia bisa melihat pakaian pria itu yang bukan lagi kemeja putih dengan celana dasar hitam melainkan sebuah seragam.

"Kau... Kenapa kau ada disini?" Sea bertanya, ada rasa penasaran dalam hatinya dan bingung dibenaknya.

"Aku selalu lewat jalan ini sepulang kerja." Jawab pria itu dengan tenang.

Sea mengangguk pelan, jarak keduanya tak begitu jauh sehingga pria itu mungkin dapat menyadari gerakan Sea.

"Terimakasih banyak." Ucap Sea pada akhirnya.

"Nona!!" Belum sempat pria itu membalas, suara teriakan beberapa orang terdengar jelas ditelinga keduanya diiringi dengan langkah-langkah kaki yang berlari kearah mereka.

"Pengawalmu sudah datang." Kata pria itu dan sedikit membuat Sea terkejut karena pria itu mengetahui perihal pengawalan terhadapnya.

"Saya pamit dulu." Ucap pria itu kemudian sembari tersenyum.

Sea hanya mengangguk sebagai jawaban dan tak menunggu lama pria itu berjalan kearah Sea, lebih tepatnya belakang Sea sehingga keduanya berpapasan dan diremang-remang cahaya Sea dapat membaca nama yang tertera pada seragam pria itu.

"Nona!" Tanpa Sea sadari Fina dan para pengawalnya sudah mengelilinginya sementara pria itu sudah terlihat pergi menggunakan motornya kearah jalan didepan Sea.

"-Na"

"Nona."

"Ah iya?" Sea tidak sadar bahwa beberapa menit lamanya telah ia habiskan dengan melamun.

"Kita sudah sampai dirumah." Kata Fina yang duduk dikursi kemudi.

Sedikitnya Sea terkejut karena kini mereka telah sampai tepat didepan undakan tangga teras rumah Sea.

Sea turun dari mobil bersamaan dengan Fina yang juga turun dari mobil, dulu ketika awal-awal bekerja Fina akan membukakan pintu untuknya namun Sea mulai meminta perempuan itu untuk membiarkannya membuka pintu mobil sendiri.

Sea tak perlu repot membuka payung mengingat sekarang ini tengah hujan lebat karena para pengawalnya sudah menunggunya didepan pintu mobil untuk memayunginya sementara Fina membawa payungnya sendiri.

Sea mulai berjalan diiringi dengan para pengawalnya juga Fina disampingnya namun saat kedua kakinya melangkah menaiki satu persatu tangga hanya dua orang pengawal dan Fina saja yang tetap mengikutinya sementara payung yang dibawa Fina sudah ia titipkan kepada pengawal yang lain dikarenakan mereka kini sudah dibawah naungan atap yang melindungi teras.

Ketika Sea hendak membuka pintu, salah satu pengawalnya sudah terlebih dahulu membukakannya untuknya sehingga membuat Sea cukup terkejut karena pengawalnya itu memiliki RIFD Card sepertinya untuk membuka pintu, hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki RIFD Card sebagai ganti kunci rumahnya.

"Darimana kau mendapatkan itu?" Sea sontak bertanya.

"Saya mendapatkannya dari Tuan muda, Nona."

Sea mengerutkan dahi, apa yang dia katakan? Tuan muda?

"Beliau sudah menunggu anda didalam."

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang