Keesokan harinya aku datang ke kampus seperti biasa ,entah untuk apa padahal hari ini tidak ada mata kuliah.
Pagi itu dikursi putih taman belakang kampus aku duduk disana, melihat embun pagi masih menetap jernih di rumput hijau.
kak maira yah? Ujar gadis cantik dihadapanku dngan khimar panjangnya kulitnya yang putih terlihat cantik dengan kaca mata berwarna merah mengulurkan tangan.
i..iyahh. tunggu siapa yah? Senyum ku sambil berfikir mencoba mengingat dan meraih jabat tangannya.
Ah kaka ini, aku novi ka ,Fakultas konseling semester 3, jawabnya lalu mengambil langkah untuk duduk disamping ku.
Terakhir kali kita ketemu saat mentoring bulan lalu tambahnya
Ohhh, iya de novi. Ma syaa Allah sehat kamu de?
Iyah, Alhamdulillah, kak lagi sibuk ga?
Hmmmm engga de, ada apa?
Ikut aku yuk, kaka ngisi mentoring akhwat yah, soalnya ka windi ga bisa datang mendadak ada urusan
Sekarang nih?
iyaa dong kaa, yaudah yuk
Saat itu aku benar-benar mencoba mengalihkan fikiranku sekedar mengisi mentoring, sharing dengan teman-teman atau pergi ke perpustakaan untuk membaca buku dan meminum latte di kedai.
Namun saat selesai mentoring aku keluar dari aula tiba-tiba rizki datang menghampiriku.
Maira panggilnya dari kejauhan sambil berlari kecil ,berbaju koko muslim biru muda dengan celana bahan hitam lengkap dengan peci putih. Kemudian aku mengarah pada suara itu berasal.
iyah?
Cuma mau kasih ini, dibaca yah di ulurkannya buku dengan cover merah jambu. aku yang masih termangu memandang rizki dengan tatapan bingung.
Ga ada maksud apa-apa ko, itu hanya referensi materi mentoring tambahnya tersenyum
Oh, syukran ka rizki di ambilnya buku itu.
yaudah kalau gitu, ana pamit. Assalamualaikum pamitnya dengan tangan di depan dada.
Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh jawab ku seraya menatap buku itu. Lalu pergi ke perpus untuk membacanya. Kemudian aku coba membuka halaman pertama yaitu tentang kewajiban dakwah bagi wanita
Dakwah adalah poros hidup bagi kehidupan mereka yang rela memperjuangkannya, meraih ridho-Nya. Dan rela mengorbankan apa saja dijalan Allah.
Bukunya bagus, tapi kenapa harus aku yang ka rizki berikan yaaa? tanya ku yang kemudian menutup buku itu sesekali termenung ah engga, apalah kamu maira ga usah mikir yang aneh. Ka rizki kan hanya ingin berbagi ilmu saja, apa salahnya. Iyaa hanya itu saja, pokonya ga boleh ada virus merah jambu hanya karna ka rizki berikan ini terlebih kadang memberikan motivasi ,mungkin bukan aku aja.
∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞
YOU ARE READING
Pilihan Terbaik
FantasyLangit biru selalu indah bersama awan putih, Kala siang mengalihkan fikir ku pada sosok yang tidak biasa Suara apa itu? Sepertinya ada makna tersirat di dalam hati, degupan jantung seolah seperti melodi yang syahdu Ah tidak.. Aku tidak mungkin meng...