Sekarang sudah jam empat sore, Sana dan Tzuyu bergegas pulang setelah mampir di caffe. Mereka pulang dengan mobil Tzuyu.
"Tzu" Panggil Sana pelan.
"Hmm?" Tzuyu bergumam lalu menoleh ke arah Sana. "Kenapa San?"
"Lo besok habis ngampus ada waktu ga?"
"Besok gue ga ada rencana mau kemana kemana. Emang kenapa?"
"Besok temenin gue ya" Kata Sana sambil memegang lembut lengan Tzuyu yang tengah menyetir.
"Emang mau kemana?"
"Nyari pacarnya Nayeon. Masa iya dia ngilang tiba tiba gini" Kata Sana kesal.
"Yaudah gue temenin besok, tapi mau nyari dimana?" Tanya Tzuyu lagi. "Besok ajak kak Nayeon juga, mungkin dia tau Jinyoung dimana" Kata Tzuyu.
"Ok. Kita ajak Nayeon besok, mungkin kita harus ke rumah Jinyoung dulu kan? Mungkin aja dia disana"
"Papa lo gimana San?," Tanya Tzuyu tiba tiba.
"Kenapa sama papa gue?"
"Dia masih maksa lo buat nikah setelah kejadian ini?" Tanya Tzuyu pelan.
"Beberapa hari ini memang papa ga nelpon memang, bahkan mama juga ga tau kalo gue masuk rumah sakit"
"Oh, padahal," Tzuyu menjeda kalimatnya.
"Padahal apa Tzu?"
"Eh ga jadi deng, gue lupa. Sorry" Kata Tzuyu nyengir.
"Apasih Tzu, gara gara dicium doang malah mau bilang suka lagi. Tapi sumpah ini rasa apa sih? Kok aneh banget" Batin Tzuyu komat kamit.
.
"Kak. Tzuyu keluar bentar ya, mau beli bahan buat dapur" Kata Tzuyu sambil bergegas keluar.
"Mau ditemenin Tzu?"
"Ah gausah kak. Tzuyu bisa kok" Kata Tzuyu lalu memakai sepatunya. "Kakak mau nitip apa kak?"
"Haha. Gausah, kakak ga mau apa apa" Kata Irene tersenyum.
"Yaudah, Tzuyu pergi ya kak"
Tzuyu menyambar kunci mobilnya lalu bergegas keluar dari apartemennya.
Setelah itu mengendarai mobil dan sampai di tempat perbelanjaan terdekat.
Tzuyu berbelanja kebutuhan dapur dan lain lainnya, saat sedang memilih milih buah, tak sengaja Tzuyu ditabrak oleh seorang laki laki.
"Maaf- gue ga sengaja" Kata laki laki itu sambil membantu Tzuyu mengambil beberapa belanjaan yang jatuh.
Tzuyu tersenyum tanda dia memaafkan namun aneh karena melihat laki laki ini begitu berantakan, dan lagi satu, Tzuyu melihat luka memar dan darah di baju laki laki itu.
"Lo gapapa?" Tanya Tzuyu tiba tiba, seakan dia kenal orang ini.
"Gapapa. Gue pergi dulu" Katanya lalu pergi meninggalkan Tzuyu.
"Aneh banget" Gumam Tzuyu lalu kembali melanjutkan aktifitasnya.
.
Kesokan harinya, Tzuyu dan Chaeyoung juga Dahyun sedang beristirahat di kantin kampus sambil menunggu Sana datang, mereka ngobrol sambil minum dan makan.
"Mana ni Sana? Lama banget" Repet Chaeyoung.
"Udah tunggu bentar aja kok susah banget sih, udah duduk lo. Tar makin pendek lho" Ejek Dahyun dengan muka nyebelinnya.
"Ih! Lo tu ya ngejek aja taunya" Kata Chaeyoung ketus.
"Lah emang pendek kok" Kata Dahyun.
Tak lama kemudian Sana datang dengan Mina disebelah ya, mereka semua duduk lalu makan setelah memesan.
"Kenapa Chae? Kok mukanya sundek gitu?" Tanya Mina lembut.
"Ini kak Dahyun bilangin Chaeyoung pendek" Kata Chaeyoung sambil monyong monyong.
"Heh dah gede! Ga usah sok imut deh" Kata Dahyun enek liat Chaeyoung.
"Udah ah gausah berantem, Chaeyoung kamu imut kok" Kata Mina sambil tersenyum.
"Aduh duh. Geer dah tu" Ejek Dahyun.
"San? Jadi hari ini?" Tanya Tzuyu ke Sana.
"Jadi dong, gue juga udah chat Nayeon katanya dia mau" Kata Sana.
Tzuyu ngangguk, mereka kembali makan. Selang beberapa menit Sana dapat telepon dari Nayeon.
"Halo?" Kata Sana di telepon.
"San, lo harus dateng, papanya Jinyoung meninggal"
"Serius?"
"Aduh San, masa soal nyawa gue main main sih, gue dapet kabar dari temennya Jinyoung. Dia chat tadi"
"Yaudah yaudah, gue kesana sekarang ya"
Tut.
"Tzu ayo temenin gue," Ajak Sana sambil menarik Tzuyu bangkit.
"Kita pergi dulu!" Teriak Tzuyu.
"Mau kemana lo berdua?!" Teriak Dahyun namun sudah tidak sempat dijawab.
"Yah jadi nyamuk" Kata Dahyun sedih.
Meanwhile, Mina sama Chaeyoung suap suapan makanan.
"Naseb, naseb" Keluh Dahyun.
.
"Kita mau kemana ini San?" Tanya Tzuyu yang masih fokus menyetir.
"Oiya anterin gue ke alamat ini, katanya papa Jinyoung meninggal" Kata Sana.
"Ya ampun, kasian banget" Lirih Tzuyu.
"Tapi gue agak lega, papa pasti bakalan batalin, kalo nginget mamanya Jinyoung itu baik banget, pasti dia ngasih Jinyoung pacaran sama Nayeon" Jelas Sana.
Setelah beberapa menit mereka sampai di rumah kediaman, Tzuyu tidak ikut turun dan lebih memilih untuk tetap di mobil.
"Sana, papa Jinyoung udah ga ada" Kata mama Jinyoung sambil nangis kenceng.
"Iya bu. Yang sabar"
"Ibu ga rela kalo papa Jinyoung mati dengan cara tragis" Kata mama Jinyoung lagi.
"Tragis kenapa bu?" Tanya Sana heran.
"Papanya dibunuh"
🌫️
Surprise 🎉
![](https://img.wattpad.com/cover/235783972-288-k993076.jpg)