Sudah hampir satu bulan Tzuyu berada di status yang tak jelas bersama dengan Sana, dia juga tidak tahu apa yang harus dilakukannya melainkan menuruti semua permintaan Sana.
Sudah hampir satu bulan juga Tzuyu tidak ke apartemennya dia tahu pasti kondisinya sangat kotor sekarang.
"San. Aku ke apartemen aku dulu ya, mau dibersihin, pasti udah kotor banget"
"Yaudah, tapi jangan lama lama" Kata Sana acuh tak acuh.
Setelah dapat izin Tzuyu langsung melengos pergi, setelah sampai dia langsung mengambil peralatan dan mulai membersihkan sudut sampai sudut ruangan.
"Udah kek kandang monyet aja apartemen gue. Kotor banget" Gumam Tzuyu.
Tiba tiba seseorang menepuk pundak Tzuyu, pelan, Elkie.
"Eh ngapain lo?" Tanya Tzuyu heran.
"Ga ada, gue pengen main main doang. Tapi kenapa ni rumah ga karuan banget bentuknya?"
"Hehe. Gue males bersihinnya. Oiya, pas banget dong, lo bantuin gue ya"
"Ck, orang kemari mau rebahan santai, tapi yaudahlah kuy bersihin"
Akhirnya Elkie membantu Tzuyu untuk membersihkan apartemennya yang berantakan. Selama dua jam kerja, akhirnya mereka selesai dan langsung terduduk capek di sofa.
"Oiya, lo udah punya pacar ya Kie?" Tanya Tzuyu tiba tiba.
"Apasih, orang ditembak juga belum" Ucap Elkie kesal.
"Haha, kasain deh" Ejek Tzuyu.
Karena kesal, Elkie memukul lengan Tzuyu dengan kuat, dan Tzuyu membalas dengan menggelitik Elkie.
Elkie kesal dan langsung saja mendorong tubuh Tzuyu dan menduduki tubu sahabatnya itu sambil balas mengelitik.
"Ampun Kie. Iya iya, gue ga ledek lagi"
Kriett
"Cheewy!?"
.
"Sana!, lo salah paham San"
"Lo jahat Tzu"
"Kita ga ngapa ngapain kok San"
"Lo bohong"
Sana langsung menutup pintu apartemennya dengan keras meninggalkan Tzuyu yang masih di depan pintu.
"Sana. Lo dengerin gue sekali aja, please. Kenapa selalu gue yang ngalah sih?, gue ga tau juga kita ini apa. Gue ga tau kenapa tiba tiba kita jadi gini"
"Sebenarnya kita ini apa San?!"
Tzuyu masih berdiri di depan pintu Sana, sambil berbicara.
"Gue capek. Intinya gue minta maaf"
Hening. Hening selama beberapa menit, Sana membuka pintunya, Tzuyu tidak berada di sana lagi, dia pergi.
"Lo jahat, gue kira lo oranf yanf bener bener sayang sama gue Tzu" Gumam Sana dengan air mata yang sudah bercucuran.
.
Tzuyu tengah bersantai di ruang nontonnya, sambil memakan beberapa camilan.
Pikirannya melayang kemana mana, dia masih memikirkan Sana. Sana yang aneh baginya.
Dering handphonenya membuyarkan lamunannya, telepon dari mamanya.
"Halo ma?"
"Tzu papa sakit, kamu bisa pulang, dia manggilin kamu terus lo Tzu"
"Yaudah ma, besok Tzuyu berangkat ya, suruh pak Aron jemput di bandara besok ya"
"Yaudah. Hati hati ya nak"
"Iya ma"
.
Sana masih galau. Dia juga tidak tahu kenapa dia bisa seposesif itu ketika melihat Tzuyu dengan orang lain.
"Kalo dia memang sayang, pasti dia datang buat minta maaf lagi" Gumam Sana.
Tok tok tok
Sana cepat cepat beranjak dari duduknya dan langsung membuka pintu. Dan itu adalah Chou Tzuyu.
"San gue min-"
"Pergi"
Belum selesai Tzuyu berucap, Sana telah memotong ucapannya.
"Katanya capek. Yaudah pergi sana" Kata Sana dingin.
"Gue cuma mau minta maaf San, abis itu terserah lo"
"Pergi!"
"Okay, gue pergi"
🌫
Ya maap kalo kependekan.
Nyenyenye.