"Maksudnya apa manggil gue mba mba gitu, emang gue kelihatan tua?"
"Eh?. Gue cuma coba untuk lebih sopan aja kok, jadi gue manggil mba"
"Kenapa lo ga panggil gue pake nama?. Lo tau kan nama gue?"
"Tau. Nama mba Sana kan?"
"Tuhkan, lo manggil mba lagi, gue ga mau"
"Yaudah Sana, mau gue anterin pulang, hujannya nanti keburu deras"
Now
"Mba-, eh Sana. Mau langsung pulang atau makan dulu" Tzuyu buka suara, karena suasana mobilnya sangat mencekam.
"Makan?, sama lo?"
"Iya. Tapi kalo mau langsung pulang juga gapapa kok"
"Ck. tadi ngajak, sekarang ngusir"
"Bukan gitu San, kan gue nanya dulu"
"Oke. Kita makan bareng"
.
"Gue belum tahu siapa nama lo" Suara dingin Sana menghentikan aktifitas makan Tzuyu yang sedang lahap lahapnya.
"Oh iya. Nama gue Chou Tzuyu, lo bisa panggil gue Tzuyu kok" Ucap Tzuyu tersenyum.
"Cheewy?"
"Tzuyu, bukan Cheewy" Ucap Tzuyu
"Gue maunya Cheewy"
"Yaudah terserah lo aja"
"Lo beneran yang nolongin gue waktu gue mabuk itu?" Tanya Sana, netranya tak lepas dari Tzuyu yang masih lahap makan.
"Iya. Emang kenapa?"
"Lo ga ngapa ngapain gue kan?"
"Maksudnya?"
"Kali aja lo lupa gender karena kecantikan gue, terus lo ngelakuin hal jahat ke gue"
"Sumpah. Gue ga ngapa ngapain lo, ngapain juga sih?, ga ada guna kan?"
.
"Cheewy?"
"Hm?"
"Lo temenin gue ke sungai Han bentar ya, gue pengen banget kesana"
"Oke"
Mobil Tzuyu terparkir di parkiran khusus, Tzuyu dan Sana turun, mencari tempat kosong untuk duduk, sungai Han agak ramai malam ini, padahal sudah hampir jam sembilan.
"Disana aja San. Ada yang kosong tuh"
Sana dan Tzuyu duduk, kembali terdiam, ini terlalu awkward buat mereka, Tzuyu hanya terdiam sesekali memandangi bulan yang bersinar terang setelah hujan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nama lo cuma Sana doang?" Lagi lagi Tzuyu yang membuka calak untuk bicara, cewek disebelahnya benar benar sangat dingin.
"Minatozaki Sana"
"Oh. Lo dari Jepang?"
"Hm"
Setelah itu diam lagi. Sana sama sekali tidak berniat untuk bertanya apapun ke Tzuyu.
"Huuuuh" Helaan nafas panjang keluar begitu saja dari mulut mungil Sana.
Tzuyu tidak mau bertanya karena Tzuyu orangnya tidak mau ikut campur masalah orang lain
.
"Makasih buat hari ini"
"Seharusnya gue yang terimakasih, makan lo yang traktir, terus juga lo udah nemenin gue ke sungai Han"
"Yaudah sama sama. Gue balik pulang dulu ya San"
Tak ada balasan. Saat hendak masuk mobil, suara Sana kembali menghentikan langkahnya.
"Cheewy?"
"Ya?"
"Kita teman?"
.
"Huuuh. Capeknya"
Tzuyu menjatuhkan badannya di kasur empuknya, setelah melewati hari rasanya badannya sangat lelah.
Dering handphonenya membuatnya bangun dari aktifitas rebahannya.
"Halo?" Ucap Tzuyu di telepon
"Lo kemana aja?, gue telpon berapa kali kenapa ga lo angkat?"
"Maaf Chae, handphone gue lowbatt, jadi mati deh"
"Alasan aja lo"
"Ngapain nelpon?, tumben banget, anak kecil ga boleh tidur malam malam"
"Bangke. Ledekin aja terus. Gue nelpon cuma mau bilang, kita jadi ga nganter Dahyun ke bandara besok?"
"Gue ga mau dong nganter sendirian"
"Iya bawel gue ikut, jam lima sorekan?"
"Iya. Yaudah bye"
Tut.
"Sombong banget. Main matiin ga bilang bilang, haha"
