𝘛𝘸𝘦𝘯𝘵𝘺 𝘯𝘪𝘯𝘦

1.2K 179 38
                                    

Tzuyu berjalan lemas di koridor apartemen, setelah sampai di depan pintu, dia langsung memasukkan pin dan masuk.

Tzuyu mengedarkan pandangannya dan melihat Minju yang tengah berbicara dengan cewek, walaupun hanya bagian belakang, Tzuyu tanda proposi badan itu.

Ya, Sana.

"Tzuyu? Lo dari mana aja?" Tanya Minju pas ngeliat Tzuyu masuk.

"Dari rumah temen" Jawab Tzuyu singkat lalu masuk ke kamarnya.

"Tzu" Tzuyu linglung, untuk sekarang dia tidak ingin mendengar suara itu.

"Gue keluar bentar" Kata Minju lalu cepat cepat keluar.

"Maaf gue salah paham Tzu, Minju udah bilang kalo dia memang adiknya lo, adiknya Chou Tzuyu, gue minta maaf" Kata Sana sambil memainkan tangannya.

"Gue udah maafin," Kata Tzuyu singkat.

"Makasih Tzu" Kata Sana, lalu meraih tubuh jangkung itu untuk dipeluk.

Tak ada balasan dari Tzuyu membuat Sana kecewa besar, dan beralih mendorong tubuh Tzuyu ke dinding.

Meraih tengkuk Tzuyu lalu bibir Tzuyu diciumnya, Tzuyu tetap diam tak ada respon darinya, Sana meneteskan air mata di sela sela ciuman mereka.

Tzuyu mendorong tubuh Sana pelan, sangat pelan, lalu tersenyum tipis.

"Gue maafin, tapi bukan berarti kita bisa jadi kek dulu lagi" Kata Tzuyu pelan.

"Tapi Tzu,"

"Gue ga bisa San, gue------ akh gue gatau San, gue ga mau pusing pusing mikirin ini, gue masuk dulu" Tzuyu masuk ke dalam kamarnya, meninggalkan Sana sendirian.

"Hah, mungkin ini yang terbaik" Gumam Tzuyu.

Brakh!

Pintu kamar Tzuyu terbuka, Sana berdiri di depan pintunya dengan kondisi menangis, mendekat lalu memeluk Tzuyu.

"Tzu, please,  gue ga mau kita jauh jauh lagi, gue ga bisa Tzu" Kata Sana menangis.

Tzuyu iba, namun egonya terlalu tinggi.

"Lupain soal hubungan kita" Tzuyu melepas pelan pelukannya lagi, lalu memegang bahu Sana. "Kita masih bisa temenan, gue ga mau kita pisah gara gara masalah pacaran atau apalah"

"Kita masih bisa jadi temen" Sambungnya.

Tzuyu menatap lekat mata Sana lalu tersenyum, membuat Sana ikut tersenyum juga, namun senyuman ragu.

.

"Jadi lo balikan?!"

"Enggalah, gue temenan aja. Tapi.."

"Tapi apa?"

"Tapi gue ga mau terlalu deket sama Sana, gue takut jatuh lagi, ga lagi"

"Terserah lo lah"

Dahyun dan Tzuyu tengah mengobrol santai di  caffe  favorit mereka, dan sedang menunggu kedatangan Chaeyoung.

"Guys, sorry  lama, gue mampir ke toko buku bentar buat nyari bahan" Kata Chaeyoung sambil duduk.

"Adek lo mana Tzu? Kenapa ga pernah dibawa?" Tanya Dahyun.

"Enggalah, dia paling sama temen kampusnya" Jawab Tzuyu lalu memainkan ponselnya.

Gubrakh

 she | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang