𝘛𝘸𝘦𝘯𝘵𝘺

1.3K 196 5
                                    

Setelah mamanya Jinyoung agak tenang, mama Sana mengajak Sana ke ruang tengah.

"Kenapa bisa jadi gini bu?" Tanya Sana sambil mengelus pelan punggung mama Jinyoung.

"Ibu juga ga tau San, tadi malam papa Jinyoung nerima telfon dari nomor ga dikenal, dia disuruh keluar. Katanya ada paket" Jelas mama Jinyoung.

"Baru ga beberapa lama kemudian, paparnya teriak, pas ibu datang, papa Jinyoung udah berlumuran darah dan dapat banyak tusukan" Sambungnya.

"Ibu udah lapor polisi?"

"Polisi bilang pelakunya masih dicari"

Tzuyu side's

Tzuyu menunggu di mobil sambil memainkan hapenya.

Panggilan masuk.

"Halo? Lo kemana? Kok tiba tiba njir?" Kata Dahyun di telepon.

"Gue nemenin Sana,"

"Ya tahu gue, kemana emangnya?"

"Ini, calon mertuanya meninggal, dia lagi di dalam, tapi gue nunggu diluar" Kata Tzuyu.

"Siapa nama temennya? Jaebum juga lagi ngelayat sekarang"

"Jinyoung. Emang Jaebum dimana?"

"Lah, Jaebum juga disitu, katanya. Jinyoung yah? Ah tau tadi gue ikut" Kata Dahyun.

"Aduh dunia sempit banget ga?"

"Iya, ya udahlah. Gue cuma khawatir doang tadi liat lo sama Sana buru buru"

"Iya, Yaudah gue tutup ya"

Tut.

Tzuyu kembali melihat ke depan, belum ada tanda kedatangan Sana. Tapi matanya menangkap sesuatu.

"Loh loh? Itu bukannya laki laki yang kemarin nabrak gue? Ngapain dia ngintip ngintip?" Gumam Tzuyu.

"Kok gue penasaran ya?" Tanya Tzuyu sambil bergegas keluar.

Tzuyu mendekat lalu menepuk pelan pundak laki laki itu, dia kaget lalu langsung lari dari hadapan Tzuyu.

"Dia kenapa sih? Aneh banget, kotor lagi"

.

Sana sekarang tengah berada di rumah Nayeon bersama dengan Tzuyu.

Mereka berbincang untuk mencari keberadaan Jinyoung.

Sana bersender di pundak Tzuyu dan menghela nafas berat, sedangkan Nayeon ada di dapur sekarang.

"Capek?" Tanya Tzuyu lembut.

"Iya Tzu"

"Sini aku pijit" Tawar Tzuyu.

"Haha gausah, gue mau gini aja Tzu" Kata Sana masih betah bersandar.

"Haha. Yaudah nyender semau lo" Kata Tzuyu.

Sana tersenyum kecil.

"Oiya San, lo belum nunjukin muka Jinyoung itu gimana. Gue belum tau mukanya" Kata Tzuyu.

"Oh ini. Gue ada nyimpen fotonya dari Nayeon kemarin, nih liat" Sana nyodorin hape ya ke Tzuyu, karena dia masih mau senderan.

Tzuyu ngambil hapenya, dahinya berkerut dan langsung reflek menegangkan badannya, membuat Sana kaget.

"Ih! Kenapa sih Tzu? Bikin kaget aja"

"I- ini orangnya?" Tanya Tzuyu terbata.

"Iya. Kenapa? Kamu pernah liat?"

"Kalo mungkin lo kasih fotonya dari hari hari jauh, Jinyoung mungkin ga bakal payah buat dicari" Kata Tzuyu.

"Lo pernah liat?"

"Kemarin malam, gue liat dia di toko belanja, dia kotor banget, mukanya lebam, bajunya juga ada bercak darah. Dan satu lagi, tadi gue liat dia pas lo ngelayat San, dia kek ngintip gitu"

Sana menutup mulutnya tak percaya, dia tidak tahu harus bilang apa sekarang.

"Apa jangan jangan dia yang bunuh papanya? Ga. Ga mungkin,"

"Kenapa San?" Tanya Nayeon yang datang dengan nampan berisi minuman.

"Kita harus cepat Nay, Tzuyu bilang dia ngeliat Jinyoung kemarin malam, dan tadi dia datang ke rumahnya tapi buat ngintip doang"

Nayeon terduduk lemas. Mengeluarkan air mata, menangis dengan keras.

Tzuyu dan Sana menenangkan dia.

"Lo tenang aja Nay, kita bantuin cari kok" Kata Sana sambil mengelus pelan punggung Nayeon.

"Iya kak. Kak Jinyoung pasti belum jauh" Kata Tzuyu. "Mau nyari sekarang? Ini masih belum malam banget"

Nayeon mengangguk, mereka bergegas pergi setelah Nayeon pamit kepada adiknya.

.

"Tzuyu baik banget. Gue jadi pengen jadi istri dia, orang lain aja dicari, apalagi gue" Batin Sana sambil memperhatikan Tzuyu yang fokus menyetir.

"Kita kemana ini kak?" Tanya Tzuyu.

"Kita keliling sekitar sini dulu ya Tzu, makasih udah mau bantu gue" Kata Nayeon.

"Santai kak. Gapapa kok" Balas Tzuyu dengan senyumnya.

Mereka berkeliling hingga malam, namun Jinyoung tidak ditemukan. Akhirnya mereka memutuskan pulang, sebelum itu mereka mengantar Nayeon.

Beberapa saat, mereka sampai di apartemen Sana dan Tzuyu.

"San kita udah nyam-" Ucapannya terpotong, Sana tertidur.

Mungkin karena fokus menyetir, Tzuyu ga nyadar kalo Sana tidur.

"Cantik banget" Batin Tzuyu. "Ga tega banguninnya"

Tzuyu memarkirkan mobilnya dan tetap menunggu Sana bangun, namun matanya juga mengantuk.

Mereka mengakhiri hari dengan tidur bersama, di mobil.

🌫️

Nah kan ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Double up, hehe.

 she | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang