❝Hari Ini❞

1.4K 170 3
                                    

Dengan rasa lelah yang memenuhi seluruh tubuhnya, si manis berjalan santai menuju loker sekolahnya.

Meskipun teriknya mentari menembus lorong yang ia lalui sekarang, tak sedikitpun dirinya merasa terganggu, ia malah senang, karena jika mentari masih menyinari lorong ini; maka waktu artinya masih belum terlalu larut.

Senyum kecil mengembang dalam diam dibibirnya takala ia membuka loker pribadi miliknya.

Kesenangan yang selalu ia rasakan setiap kali ia membaca surat penuh perasaan beserta setangkai bunga mawar merah yang masih segar.

"Sebenarnya siapa yang mengirim ini?"

Mungkin ia bertanya pada angin; sebab disini tak ada manusia sama sekali.

Ia membuka tas ransel miliknya yang penuh degan buku buku sekolah. Ia kemudian mengangkat secarik kertas yang tadi ia dapatkan kemudian memasukannya kedalam tas miliknya.

Ia kemudian menggendong kembali tas tersebut; mengambil setangkai bunga mawar merah, kemudian menutup lokernya.

Ia berbalik kemudian, berjalan santai seraya bersiur ria. Semangatnya seakan terisi kembali hanya setelah membaca secarik kertas dan mendapatkan setangkai mawar tersebut.

.
.
.



Siapapun dirimu, terimakasih untuk secarik kertas dan setangkai bunga mawar merah ini.

Tapi aku sedikit menyesal kenapa kamu memberi ku bunga mawar merah?

Bunga mawar kan akan layu, jadi aku tidak dapat menyimpannya.

Padahal aku ingin menyimpan semua pemberianmu kepadaku.

Terimakasih “RT”

Aku ingin bertemu denganmu nantinya jika kamu mengisinkan^^

Thanks for this day

.
.
.

To be continued

𝐒𝐞𝐜𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐊𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐃𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐭𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐢 𝐌𝐚𝐰𝐚𝐫 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang