3. GAYA APA?

430 120 4
                                    

Janganlah berjalan di belakangku, karena mungkin aku tak bisa memimpinmu. Jangan pula berjalan di depanku, mungkin aku tak bisa mengikutimu. Berjalanlah di sampingku dan jadilah sahabatku

-Alesya Shaqueena Yasmeen

______________

_________________________

___________________________________

Author POV

Dari kejauhan, seorang gadis berponi mendekat ke arah Alesya. Gadis itu Dita, ia membawa sebuah nampan kecil dengan dua mangkuk dan dua gelas didalamnya

“Ini bakso sama es teh nya sa” kata Dita sambil menyodorkan satu mangkok berisi bakso dan gelas yang berisi es teh

“Makasi Didit” jawab Alesya sambil memasukkan satu baksonya kedalam mulut

Dita gemas dengan panggilan tersebut. “Dita or Dela, no Didit please saa” rengek Dita yang tiba-tiba berubah menjadi perempuan manja

“Terserah abang nya dong” kata Alesya sambil menjulurkan lidahnya tanda mengejek

“Huh suka-suka orang gila dah, yang ber-akhlak ngalah” pasrah Dita

Ditengah-tengah kegiatan dua insan yang sedang menyantap makanannya, suara gaduh yang memekakkan telinga terdengar oleh seisi penghuni kantin

“Dit, apaansi ko kantin mendadak berisik gitu?” tanya Alesya bingung

“Biasa most wanted boy” kata Dita

“Liat aja pasti bentar lagi lo bakal nyaksiin salah satu adegan drakor dah” lanjut Dita yang sudah mengerti tentang situasi yang akan terjadi selanjutnya

“Maksudnya?” bingung Alesya

Tak lama dari Alesya yang kebingungan, matanya tak sengaja menangkap adegan yang membuat nya membulatkan mulut tak percaya

“Nat ambil coklat aku aja ya?”

“Nat ini buat lo”

“Coklat punya gue aja, yang ini import dari luar negeri”

Dan masih banyak tawaran-tawaran lain yang bagi Nathan sangat memuakkan

“Siniin coklat atau bunga lo semua, taro di samping makanan gue” suara berat khas seorang laki-laki yang tak lain adalah sang ice boy Nathan, terdengar oleh indra pendengaran Alesya

Brakkkk

Dubrakk

Terdengar suara khas makanan dan barang jatuh di pendengaran Alesya, yang tentunya semakin membuat Alesya menganga sangat-sangat tidak percaya, namun lain hal dengan siswa siswi lain yang Alesya duga sudah biasa menyaksikan adegan tersebut.

Nathan membuang semua coklat dan bunga pemberian para siswi tersebut

Yang semakin membuat Alesya takjub. Seperti tidak ada beban dan kesalahan, dengan tidak berdosanya sang pelaku utama melenggang pergi dari kantin yang tentunya masih dengan dengan raut wajah datarnya.

“Hah? serius itu sifatnya Nathan kaya gitu Dit?” tanya Alesya yang masih tak percaya

“Kejadian kaya gitu mah udah biasa kali sya buat siswa-siswa sini mah” terang Dita memberikan penjelasan

“Bahkan dulu ada siswa nyamperin Nathan di kantin, sambil bilang ‘Nat, lo mau jadi pacar gue?, Kalau lo mau bahkan keperawanan gue siap kok lo ambil’ GILA GA TUHH?!!” lanjut Dita menggebu

NATHAN THE ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang