4. ATAU JANGAN-JANGAN....

397 119 6
                                    

Author POV

Sorak ricuh tertangkap oleh pendengaran Alesya ketika kakinya berada tepat di ambang pintu kelas X IPA 1.

“Bangsat gede banget”.

“Anjay tegang gue”.

“Gila dikelas gada yang model ginian”.

Oke oke, tau itu suara siapa?.

Suara nafsu dari segerombolan para lelaki bangsat berotak mesum di pojok ruangan kelas Aleysa yang membuat para perempuan tampak bergidik ngeri mendengar nya.

Tertangkap oleh penglihatan ‘Andin’ sang sekretaris kelas, sepertinya para laki-laki berotak mesum itu sedang men-stalking salah satu akun Instagram dengan nama:

Vivian19941008

Fix, bagi kalian yang belum pernah membuka akun nya, selamat penglihatan anda masih suci.

Disinilah Alesya sekarang, ia sudah duduk di tempat duduknya tepat di samping kanan Dita yang sepertinya sudah datang sedari tadi.

“Hai Didit, udah dateng dari tadi?” sapa Alesya memulai percakapan.

“Oh Hai sya, iya gue memang selalu dateng pertama, bahkan ga jarang gue dateng sebelum pak Tono ‘satpam sekolah’ bukain gerbang sekolah” terang Dita tanpa adanya tanda-tanda kebohongan di matanya.

Alesya menganggukan kepala tanda mengerti.

Gubrak

Grusuk

Brakk

Jeduarr. Gak-gak yang jeduar gak ada

“Anjir bangsat, kalau buka pintu pelan-pelan bagong!” ketus Dita kepada seorang laki-laki berpewarakan hitam, dan badan berisi yang hampir saja terjungkal.

“Hahh huh hah”.

“Eh kok belum masuk?, perasaan tadi jam dirumah gue udah jam 08:30” bingung Bagas atau yang kerap di sapa ‘Bagong’.

“Ye bego, makanya jangan cuman tu perut yang diisi makan, jam juga perlu” tutur Arga yang mengundang tawa seiisi kelas.

Bagas menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu melangkah menuju tempat duduknya.

Tap.

Tap.

Tap.

Langkah besar yang terdengar oleh seiisi kelas yang langsung membuat mereka terdiam tak berkutik.

“Assalamualaikum” salam seorang Laki-laki paruh baya dengan suara berat khas laki-laki tua. ‘Pak Aris’ sang guru MTK pemegang julukan the most killer teacher in this Senior High School.

Siapa murid SMA Andromeda yang tak mengenalnya?, Bahkan Aleysa pun yang notabenenya anak baru, sudah mendengar desas-desus cerita tentang Pak Aris sang guru killer.

“Waalaikumsalam” jawab semua murid tak terkecuali.

“Keluarkan kertas selembar, hari ini kita ulangan harian” perintah Pak Aris tegas.

Aleysa diam tak bergeming, ini hari kedua di sekolah nya dan sudah dihadapi ulangan?.

“Tapi Pak-” protes terpotong salah satu siswa ‘Dodit’ yang sepertinya belum melakukan persiapan matang untuk ulangan ini.

“Protes sama dengan keluar!” kata pak Aris yang membuat seisi kelas kicep.

****

Berbeda dengan kelas Alesya, dilain sisi kelas XI IPA 2, kelas seorang siswa yang mana notabenenya menjabat sebagai Ketua OSIS SMA Andromeda yang tak lain dan tak bukan ialah Rian.

NATHAN THE ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang