“Jangan meremehkan rasa yang dimiliki oleh perempuan. Doanya bisa membahagiakanmu ataupun sebaliknya.”
-Alesya Shaqueena Yasmeen
Author POV
Suara yang sangat gaduh terdengar dari kamar Nathan pada malam ini, kenapa lagi kalau bukan ulah kedua sohibnya.
Mulai dari lempar-lemparan kulit kacang, berebut remot tv, bahkan siapa yang lebih baik antara cimoy dan kekeyi pun mereka berdua permasalahkan.
Lalu Nathan? Mati.
“Diem atau keluar?!” kata Nathan kepada kedua sahabatnya yang kali ini sedang saling menjambak rambut satu sama lain hanya karena memperbutkan sang power rangers merah yang tengah terputar di televisi.
Mendengar itu, Aldi dan Radit menyudahi kegiatan saling menjambak nya seraya memberikan kedua jari tanda perdamaian.
Nathan memijit pelipisnya frustasi. Ia membernarkan pepatah bawa jangan lihat buku dari tampang luarnya saja. Lihat saja kedua temannya ini, cool diluar tapi sifat hello kitty.
“Prftt hahaha anjing humor” tawa Radit pecah sambil matanya menatap kearah sang handphone.
Sontak Nathan dan Aldi saling pandang bingung seakan bertanya ‘Dia kenapa?’
“Nape lo?” ucap Aldi lanjut bertanya untuk menuntaskan rasa penasaran nya.
“Tadi gue baca berita di hp gini ‘Wanita berumur 32 tahun melahirkan di tol, sang anak diberi nama tole’ gimana gue kaga ketawa” jawab Radit masih dengan tawanya yang kini sudah mulai sedikit mereda.
“Itu mah masih mending kali, tetangga gue punya anak dikasih nama Sukadi Eko Wijayanto, dan pas dia masuk sekolah dasar name tage dibajunya tertulis dengan nama Sukadi EW, parah gak tu yang tukang bordir?” ucap Aldi sambil terkekeh geli.
Tawa Radit langsung pecah kembali.
“Anjing yang nge bordir not have akhlak, padahal masih muat kalau E nya kaga disingkat” kata Radit sambil satu tangannya memegang sang perut.
Apakah Nathan ikut tertawa? Sorry humor nya dolar.
“Eh by the way belakangan ini K-Pop lagi booming banget njir, sampe Ayah gue kesel ke bunda gara-gara perut dia selalu dibandingin sama perutnya salah satu artis K-Pop. Kalau gasalah mah namanya junguk”
“Terus gak jarang pas bunda gue lagi masak, dia masak sambil bilang badabingbadabung bung bung bung”
“Padahal ngapain ngidolain plastik lagunya juga gak bagus-bagus amat, iye kan Nath, Dit?” tanya Aldi memulai topik baru.
“Gatau. Gapeduli” jawab Nathan sekenanya.
“Ye bangsat!” balas Aldi sarkastik.
“Kalau Gue juga kurang tau sih, tapi dari yang gue baca, bahwa idol K-Pop memang ada yang oplas tapi gak semuanya lah, buktinya ada juga agensi yang cuman ngizinin trainee nya perawatan bukan oplas. Menurut gue wajar aja kalau mereka ada yang oplas, secara jaman sekarang nggak jarang fisik itu jadi acuan buat seseorang suka atau tidaknya sama sesuatu, contoh kecilnya lo pacaran pasti gamau sama yang jelek kan?”
“Dan kalau kata Dita, terlebih dari oplas atau enggaknya, kita juga harus ngeliat bakat mereka, intinya mereka bisa nyanyi, bisa dance, bisa nge rapp. Lah terus apa salahnya kalau mau disempurnain sama fisik yang mumpuni juga?, toh oplas dalam agama mereka gak dilarang. Dan juga mereka itu untuk bisa terkenal kaya saat ini tentunya dengan proses yang gak instan kaya mie rebus, mereka trainee bertahun-tahun bahkan ada yang rela mutusin sekolah cuman karena buat fokus trainee yang bahkan kecil kemungkinan buat mereka bisa debut. Bahkan mereka pas udah debut jadi idol pun harus siapin mental baja buat ngadepin ribuan haters. Itu sih yang gue denger dari Dita.”
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN THE ICE BOY
Romantizm#ICEBOYSTORY☃️ #INNOCENTGIRLSTORY🌻 Kalau suka cerita cewe polos ngejar cowo dingin? kuy kuy kuy let's read it! -ALESYA SHAQUEENA YASMEEN Cewe polos yang dengan semangat pantang menyerah selalu mencoba mencairkan hati seorang Ice boy 'Nathan' -NATHA...