BAB 5

10.1K 1.8K 113
                                    

"...Profesor Derek adalah pangeran mahkota...."

"...His last name is so obvious...."

"...Aku kira ia hanya memakainya karena ia dari Rusia...."

"...Tidak semua orang menggunakan nama belakang Romanov...."

"M-Maaf, Profesor Derek tidak akan membawakan kelas pagi ini karena.... Hal teknis...." Dan mahasiswa-mahasiswa yang terus berbicara satu sama lain sama sekali tidak mendengar apa yang baru saja dikatakan Tio Lo yang mengambil alih kelas untuk Profesor Derek Romanov yang keluar dari auditorium bersama dengan Arviana Agnibrata.

Diluar kelas Arviana Agnibrata dan Derek Romanov saling bertatapan dengan saling membenci. "Why do you have to ask that question?"

"Sepertinya semua orang harus tahu. Seperti semua orang tahu siapa diriku," jawab Arviana kepada Derek. "Anda terlebih dahulu yang menanyakan hal yang sama kepada saya. Seperti halnya Anda bertanya, saya juga berhak bertanya juga, bukan?"

Derek menutup jarak diantara dirinya dan wanita itu, ia lalu menunduk dan berkata, "You don't know what you're talking about and its consequences, Miss Agnibrata."

"Consequences? Apa Anda akan menghukumku?" tanya Arviana. Pertanyaan wanita itu jelas ditujukan kepadanya dengan konotasi yang berbeda—atau Derek saja yang berpikir wanita itu mengatakannya dengan nada menggoda. Ya, Tuhan Derek!

"You don't understand, Miss Agnibrata, kamu sedang membahayakan diri kamu sendiri," ucap Derek kali ini dengan serius.

Ketika Derek mengatakan kata-kata itu, Sergei Ivanovich sekretaris pribadi Pangeran Mahkota Rusia berlari dengan napas terengah-engah. Sergei menatap sang pangeran dengan panik, "They know. Yang Mulia mereka berpikir Anda memberontak. Please we have to go now."

Derek tidak berpikir panjang dan menarik tangan Arviana Agnibrata bersamanya. "Apa yang kamu lakukan? Stop!" Wanita itu mau tidak mau ikut berlari dengannya ketika Derek menariknya dan Sergei mendahului mereka.

"We have to go the other way," Sergei berkata ketika melihat wartawan-wartawan menemukan keberadaan mereka. Derek menarik tangan Arviana sementara wanita itu melihat kebelakangnya, "Kenapa para wartawan mengejarmu, Prof?"

"You tell me, Miss Agnibrata," jawab Derek terengah-engah mengikuti Sergei.

Sergei memandu Derek dan wanita yang ditarik sang pangeran untuk mengikutinya, memastikan para wartawan yang mengejar di belakang tidak bisa menyamai langkah mereka. "Just to the left," kata Sergei sebelum ia mengeluarkan handphone-nya. Dalam bahasa Rusia pria berperawakan besar dan menakutkan mengatakan sesuatu dan tidak lama, SUV hitam berada di hadapan mereka. Di tengah-tengah keramaian jalan kota New York, Putri Raja Ttagiantabiantara tiba-tiba menyadari apa yang terjadi dan ketika Derek Romanov menutup pintu setelah mereka masuk, wanita itu berteriak, "Kamu menculikku!"

Wanita itu sama sekali tidak bisa menenangkan dirinya dan terus berteriak, "Kamu menculikku!"

"Kto eta dikaya zhenshchina, Vashe Velichestvo?"{1} tanya Sergei kepada Derek. Napas Sergei memburu ketika ia mengatakan kepada pengemudi yang mengemudikan mobil hitam tersebut untuk mengantar mereka ke Kedutaan Besar Kerajaan Romanov.

"Aku adalah Putri Bangsawan Kerajaan Ttagiantabiantara! Lepaskan aku!"

Derek setelah ia menarik napasnya dalam-dalam berkata kepada Arviana, "Tidak ada yang menahan kamu, Miss Agnibrata."

Lalu mata wanita itu terarah ke pergelangannya yang dipegang Derek sampai memerah. Ketika Derek melepaskannya, wanita itu meringis kesakitan, "Maafkan aku."

Arviana Agnibrata berteriak sekali lagi, "Aku ingin keluar dari mobil ini sekarang juga!"

"Ona neupravlyayema,"{2} gumam Sergei.

Arviana mengerti apa yang Sergei katakan dan membalas pria yang duduk di samping pengemudi yang mengendarai mobil dengan kecepatan yang melanggar aturan lalu lintas kota New York dengan kata-kata, "Mozhet, yesli ty menya ne pokhitish', ya budu vesti sebya khorosho."{3}

"Yang Mulia, lima menit," Sergei tidak membalas kata-kata Arviana yang terus berteriak meminta penjelasan.

"Kamu harus menenangkan dirimu, Miss Agnibrata."

"You sick Russian!"

"Miss," kali ini Derek berkata dengan tegas, "You need to calm down. We're in a moving car, we're heading in a speed of light, and I don't want you to get hurt because your own stupidity. Please, calm down."

Mata biru Derek Romanov menatap tatapan panik, takut, dan dingin milik Arviana Agnibrata, "Kenapa kamu dikejar-kejar wartawan tadi, Prof?"

...

...

"Bukan hanya wartawan yang akan mengejar kita, Miss Agnibrata. Soon, the Russian government will be looking for me and you. Aku adalah keturunan terakhir Tsar Nicholas Romanov II, dan tidak seharusnya publik tahu siapa diriku."

"Hari ini, Anda, Miss Agnibrata, telah membuka kotak pandora yang seharusnya tidak boleh dibuka ataupun diketahui siapapun. You never think before you act, don't you?"

...

...

"Aku...."

"They are going to kill me, most probably you too, so we're running away, Miss Agnibrata. You and me."


{1}"Siapa wanita liar ini, Yang Mulia?"


{2}"Wanita ini tidak bisa dikendalikan."


{3}"Kalau saja kamu tidak menculikku, aku akan bersikap baik." 

Let's Call the Whole Thing Off | Kanaka No. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang