Pengalaman Pertama

2.7K 86 1
                                    

"Hmm, aku yakin jika Sulli pasti akan menyukai kalung berlian ini" ucap Krystal sambil menatap kalung berlian yang baru saja dibeli olehnya.

Dia kemudian mengambil tas kecil dan keluar dari kamarnya.

***

"Kenapa daritadi teleponku tak juga diangkat, hmm menyebalkan! Ya sudah langsung ke rumahnya saja"

Krystal melajukan mobilnya dengan cepat, dia sudah tak sabar memberikan kejutan kepada sahabat terbaiknya.

Sesampainya disana, Krystal merasa bingung. Bola matanya berputar mencari keberadaan Sulli.

"Sulli.. Kau dimana?" teriaknya.

Namun tak ada jawaban.

Dia mendengar suara tertawa dari kamar atas. Krystal tersenyum dan menuju kesana.

"Minho.. Kau tau jika aku sudah memimpikan ini sejak lama, aku bahagia sekali karena kau mau menerima cintaku" ucap Sulli dari dalam kamar itu.

"Apa yang aku inginkan dari Krystal tak juga aku dapatkan, jadi kau lebih baik darinya"

"Hmm Minho, aku mencintaimu"

Krystal terkejut, dia menutup mulutnya. Matanya berkaca-kaca saat tak sengaja mendengar perkataan sahabat dan kekasihnya di dalam sana.

Dia sangat geram, rahangnya mengeras dan tangannya mengepal kuat.

"Dasar kalian bajingan! Pengkhianat"

BRAAAKKK...

"Eh Krystal"

Sulli dan Minho saling menatap terkejut. Sulli menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Aku tak menyangka jika kalian tega mengkhianatiku seperti ini, dasar bajingan!" umpat Krystal.

"Eh sayang.. Ini tidak seperti yang kau bayangkan, aku dan Sulli hanya—"

"Cihh.. Persetan dengan ucapanmu, aku bukan anak kecil yang dapat dengan mudah kau bodohi. Aku bisa melihat semua dengan mata kepalaku sendiri" bentaknya.

"Dan kau Sulli, setelah tiga tahun kita bersahabat kau tega sekali menusukku seperti ini. Aku benar-benar sangat kecewa kepadamu"

"Krystal.. A-aku.. Hiks"

"Sudah cukup!"

Krystal mengusap airmatanya.

"Aku merelakan kalian berdua bersama karena pria pengkhianat memang sangat pantas untuk wanita penggoda seperti dirimu, Sulli. Mulai hari ini hubungan persahabatan kita berakhir sampai disini"

"Krystal.. Jangan"

Krystal keluar kamar dengan berlari, dirinya tak kuasa menahan rasa sesak yang menyeruak di dalam dadanya.

"Bajingan.. Kalian berdua brengsek!" umpatnya.

***

Di sebuah club malam...

"Hei nona cantik.. Kau mau aku temani malam ini?"

"Enyah kau! Aku tak membutuhkanmu" bentak Krystal.

Dia berjalan dengan sempoyongan.

Pandangannya sudah terlihat sangat kabur.

"Sulli bajingan, Minho sialan.. Aku tak akan pernah memaafkan kalian, brengsek!"

Krystal kembali meneguk segelas wine itu.

"Ahh kepalaku pusing sekali" ucapnya pelan.

Saat Krystal ingin menuang kembali wine ke dalam gelasnya, ada tangan yang menahannya.

MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang