Bodoh

1.3K 64 0
                                    

"Sehun, kau tidak ke kantor nak?" tanya Yuri.

Sehun tak menyahut, dia malah melamun dan menatap ke luar jendela.

Yuri bingung dibuatnya, tak biasanya Sehun bersikap seperti ini.

"Hei nak, apa kau baik-baik saja?" sapa Yuri lagi sambil menepuk bahu Sehun.

Sehun terkesiap, dia menoleh dan menatap datar ibunya.

"Ya bu, ada apa?"

"Kau kenapa, Hun? Dari tadi ibu tanya diam saja, ada masalah?"

Sehun menggeleng.

"Maaf bu, aku hanya sedang memikirkan sesuatu saja"

"Apa yang kau pikirkan, hm?"

Sehun menghela nafas panjangnya.

"Sehun telah kehilangan semuanya bu" lirihnya.

Terlihat jelas raut kesedihan Sehun.

"Ada apa, nak? Ceritakan pada ibu?"

"Anakku dia sudah tiada"

"Anak?"

Yuri terkejut dan langsung berdiri, sorot matanya menatap tajam ke arah Sehun. Pria itu masih membungkukkan tubuhnya dengan menundukkan kepala.

"Anak yang mana, Hun? Jangan bercanda"

Sehun menghela nafas dan mendongakkan kepalanya.

"Empat tahun yang lalu aku telah membuat kesalahan yang sangat fatal bu"

"Kesalahan?"

Sehun mengangguk.

"Semua terjadi di luar kendaliku, aku bodoh! Sangat bodoh!"

Yuri masih tak mengerti, dia menyentuh bahu Sehun.

"Tapi Hun, bagaimana bisa?"

Sehun menatap lekat manik mata ibunya dan mulai menceritakan kejadian di malam itu.

***

"Krystal, kau yakin ingin mengundurkan diri?"

Krystal menganggukkan kepalanya.

"Lalu kau akan pergi kemana?"

"Kemanapun asal tak disini, banyak peristiwa buruk yang terjadi disini"

Seulgi menahan lengan Krystal.

"Krystal, kau kan sudah mendapatkan milikmu kembali. Itu kan yang kau inginkan? Lalu kenapa kau malah mau pergi?"

Krystal memeluk erat tubuh Seulgi.

"Hiks.. Hiks.. Apa lagi yang bisa aku dapatkan disini Seul? Hanya kesedihan, Minguk pergi meninggalkanku untuk selamanya itu semua karena diriku. Orangtuaku juga sudah tiada, cinta? Aku bahkan tak mendapatkannya"

"Dasar bodoh! Berhenti untuk menyalahkan dirimu sendiri. Kematian Minguk itu bukan salahmu, jangan terus menyalahkan dirimu"

"Tidak Seul, semua ini terjadi karena aku. Jika aku tidak berniat balas dendam dan merebut Sehun dari Jisoo pasti semua tak akan menjadi seperti ini. Pasti Minguk masih ada disini bersama kita. Aku memang bodoh! Aku terlalu egois, hiks"

"Apa kita bisa bicara sebentar?" suara lantang pria membuat kedua sahabat itu terkejut.

Seulgi segera pergi untuk memberikan ruang kepada dua orang yang saling berselisih paham.

"Ada apa kau kesini?" ketus Krystal.

Sehun melangkahkan kakinya menghampiri Krystal.

"Aku hanya ingin minta maaf kepadamu, maafkan aku. Semua yang terjadi padamu itu karena ulahku"

MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang