Terungkap

795 54 2
                                    

"Krystal, kau mau kemana? Penampilanmu terlihat rapi sekali?"

Krystal menoleh sebentar dan mengacuhkan pamannya. Dia malah sibuk memasang sepatunya.

Yunho geram, karena merasa diabaikan dia beranjak pergi.

Krystal tersenyum puas. Dia melirik map cokelat di tangannya.

"Bagaimanapun juga aku harus mencari kebenarannya mengenai Sehun"

***

"Sudah cukup! Hentikan Jisoo, pekerjaanku masih banyak kau bisa menelpon kembali nanti" omel Sehun.

Dia langsung menutup panggilan di telponnya.

Dia memijat pelipisnya yang terasa sakit.

"Mengapa aku bisa terikat dengan wanita menyebalkan sepertinya?" keluh dia.

TOK.. TOK.. TOK..

"Ya masuk"

"Permisi pak, ada karyawan baru yang lulus seleksi kemarin" ucap sekretarisnya.

"Karyawan baru?"

"Ya pak, yang akan menggantikanku sebagai sekretarismu"

"Oh iya, suruh dia masuk"

"Baik pak"

"Oh ya Rose, pastikan dia mengetahui apa yang aku sukai dan tidak. Pastikan kau ajari dia dengan sangat baik"

"Siap pak"

Tak lama Rose masuk kembali ke ruangan Sehun dengan seorang wanita.

Sehun terkejut.

'Ternyata dia'

Sementara Krystal, dia merasa puas. Namun dia menyembunyikannya untuk meraih tujuannya.

"Pak saya tinggal dulu" ucap Rose.

"Ya"

Sehun mengambil sebuah dokumen di meja kerjanya.

"Kerjakan semua dokumen itu aku mau lihat seberapa cepat cara kerjamu"

Krystal tersenyum dan mengambil setumpuk dokumen yang diberikan oleh Sehun.

"Kau tenang saja pak, semua dokumen ini akan saya selesaikan sebelum jam istirahat"

"Kau yakin?" tanya Sehun ragu.

"Tentu" ucapnya sambil berlalu pergi.

Sehun hanya menarik sedikit sudut bibirnya.

"Sebenarnya apa tujuannya bekerja di tempatku?" ucapnya pelan.

***

Sudah hampir jam 12 siang tapi tumpukan dokumen di meja kerja Sehun masih tersisa satu lagi.

Dia terus mengetik dengan cepat dan matanya sesekali melirik jam di tangannya.

"Ayo semangat Krystal, kau pasti bisa" ucapnya untuk menyemangati dirinya sendiri.

Sehun yang sedari tadi mengintip dari celah ruangannya hanya tersenyum.

"Apa kau bisa menyelesaikannya nona?" ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Krystal.. Apa kau tidak lelah bekerja terus menerus? Kau dengar bel istirahat sudah berbunyi. Ayo kita ke kantin"

"Eh"

Krystal masih menyelesaikan satu dokumen terakhirnya.

"Rose kau pergi saja duluan aku harus menyelesaikan laporan ini dulu"

MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang