"Dokter, bagaimana keadaan putraku?" tanya Krystal sambil teriak.
"Maaf nona, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi nyawanya tak bisa tertolong"
Seketika hati Krystal terasa sangat sakit, tubuhnya ambruk dan airmatanya mengalir sangat deras.
"MINGUK" teriaknya.
***
"Eh Sehun, kau kesini untuk bertemu dengan Krystal?" tanya Neha.
Sehun mengangguk dengan wajah yang datar.
"Dia di kamar Sehun, meskipun sudah tiga hari sejak kepergian Minguk dia selalu mengurung diri di kamar. Dia enggan makan apapun, dia selalu mengurung dirinya di kamar"
Sehun mengerti dengan keadaan Krystal saat ini, pasti dia sangat terpukul. Sehun langsung melangkah menuju kamar atas. Sesampainya di ujung pintu sorot mata Sehun tertuju pada sosok gadis yang sedang duduk termenung dengan melipat kedua kakinya. Wajahnya tertunduk lesu, dapat terlihat jelas lingkaran hitam di bawah mata dan kelopak mata yang membengkak.
Sehun melangkahkan kakinya cepat untuk menghampiri Krystal.
"Krystal, mau sampai kapan kau bersedih terus seperti ini?"
Tak ada jawaban dari Krystal, hingga terdengar suara isakan dan tubuhnya yang semakin bergetar
Dengan cepat Sehun menarik tubuh Krystal dan membawa ke dalam dekapannya.
"Sssttt jangan menangis, Minguk pasti sudah bahagia di atas sana. Ssttt"
Krystal terus menangis, dia tak kuasa menahan rasa sesak yg menyeruak di dalam hatinya.
"Minguk.. Hun.. Minguk, hiks.. Minguk.. Hiks"
Sehun mengelus punggung Krystal untuk menenangkannya. Dia mengecup pucuk kepala Krystal berusaha untuk membuatnya lebih tenang.
"Krystal, ikhlaskan Minguk. Dia sudah bahagia di surga sana. Hm"
Krystal mendorong tubuh Sehun hingga tersungkur. Sorot matanya menatap tajam Sehun seakan tak suka dengan perkataan pria itu barusan.
"Kenapa? Apa aku mengatakan hal yang salah"
"Ya! Kau salah! Semua ini karenamu jika kau tak muncul di kehidupanku hidupku tak akan seperti ini. Dan mungkin Minguk tak akan hadir ke dunia" bentak Krystal.
Sehun menautkan alisnya bingung, tak mengerti dengan maksud perkataan Krystal.
"Krystal, apa maksudmu?"
"Kau tau Sehun, aku benar-benar sangat membencimu. Sangat membencimu, aku yakin kematian Minguk itu karena dirimu. Jisoo menyuruh orang untuk menculik Minguk itu karena kau. Semua ini karena dirimu. Minguk meninggal karena kau, brengsek!" teriaknya.
"Krystal, apa yang kau katakan? Jadi maksudmu Jisoo adalah dalang dari kematian Minguk?"
"Cih! Aku yang bodoh, harusnya aku tak menggunakan kau untuk balas dendam. Aku lupa kalau kehadiranmu dari dulu adalah kesialan bagiku"
"Apa maksudmu?"
"Kau mau tau yang sebenarnya?"
Sehun mengangguk.
Krystal mengambil sesuatu di dalam laci dan melemparnya ke hadapan Sehun.
"Baca itu" teriaknya.
Sehun mengambil secarik kertas yang di lempar Krystal. Matanya membulat saat melihat laporan tes DNA itu.
Sehun mengusap wajahnya kasar, dia meremas rambutnya dan menjatuhkan dirinya.
Rasa sesak menyelimuti hatinya, rasanya sangat perih dan sakit. Airmata Sehun jatuh tak tertahankan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mate
FanfictionHubungan satu malam yang malah berakibat fatal dan Krystal yang menanggung semuanya sendiri..