Bertemu Lagi

962 64 2
                                    

Empat tahun kemudian...

"Ya Seulgi, aku sudah sampai bandara. Kau dimana?"

"......"

"Oke baiklah"

"Minguk, ayoo"

"Ya mom"

Krystal menarik kopernya, dia menghirup nafas dan menghembuskannya perlahan.

'Seoul, i'm back' batinnya.

Ingatannya di negeri ini sangatlah indah, semua kebahagiaan dan kesedihan berada disini.

Dan sebuah kisah cinta yang baru saja dimulai dan tertinggal juga disini.

Bola matanya berputar melirik sekelilingnya, semua sudah banyak yang berubah.

Dan akankah dia dapat bertemu kembali dengan ayahnya Minguk?

Entahlah!

Dia hanya bisa berharap jika suatu saat nanti akan kembali bertemu dengan pria itu. Seperti janji yang pernah diucapkan.

Sementara itu...

TAP.. TAP.. TAP..

"Eh Sehun, tunggu aku" teriak seorang wanita mengejar pria yang sudah melangkah jauh di depannya.

"Ishh menyebalkan, aku kan bawa banyak koper tapi dia tetap cuek tanpa berusaha untuk membantu membawakan koperku" kesalnya.

"Sehun, bagaimana hari-harimu di Amerika sana? Apakah lebih indah dari di Seoul?"

Sehun tersenyum dan menoleh Chanyeol.

"I love Seoul" ucapnya sambil tersenyum dan memejamkan matanya.

BRUUKKK...

"Awwww" rintih seorang anak kecil.

Tubuh Sehun terjatuh karena tak sengaja bertabrakan dengan bocah kecil itu.

"Awww sakit sekali"

Sehun langsung menoleh.

"Eh apa kau baik-baik saja?"

Bocah kecil itu mengangguk tapi tangannya mengelus lututnya yang sedikit berdarah.

"Ya ampun, kau berdarah. Ayo kita obati dulu"

Bocah kecil itu hanya mengangguk saat Sehun menggendongnya.

"Chanyeol, apa kau membawa kotak obat?"

Dia menggeleng.

"Bocah, kau tunggu dulu disini aku akan membelikanmu obat merah dan plester dulu yah"

Bocah itu mengangguk.

"Eh apa yang terjadi pada Sehun? Kenapa dia berlari seperti itu, Yeol?" tanya Jisoo yang baru saja datang.

Chanyeol tak menjawab. Jisoo memicingkan matanya saat melihat bocah kecil itu.

"Eh siapa dia?"

Chanyeol kembali mengacuhkan Jisoo.

"Hei Yeol, aku sedang berbicara kepadamu" kesalnya.

Tak lama Sehun kembali, dengan cepat dia berjongkok untuk mengoleskan obat merah di lutut bocah itu dan menutupi lukanya dengan plester.

"Bagaimana? Apakah sudah merasa lebih baik?"

Bocah itu mengangguk.

"Terimakasih uncle"

MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang