Pertemuan

139 12 7
                                    

"Saengil Chukkaeyo, Sunbin-Ssi.. I, ini untukmu.", Ucap Jaehyeon terbata-bata memberikan sebucket mawar putih pada sahabat karibnya yang tengah berbahagia.

Sunbin melebarkan senyumnya menatap bucket itu.

"Eh~Cantik sekali, Gomawo~". Lanjutnya memasang raut wajah gembira. Jaehyeon hanyalah pria polos nan lugu dengan ciri khas rambutnya yang mirip mangkuk bibimbap. Sunbin selalu menganggapnya seperti itu.

Namun, Kali ini Ahn Jaehyeon mengubah rambutnya dengan gaya kekinian yang membuat para wanita terpesona. Sunbin memujinya dengan penuh kesan. Sementara pria itu tidak bisa berkata apa-apa. Dirinya sedang mengagumi kecantikan Sunbin yang menggoda. Ah!Sial, Jaehyeon sangat terhanyut menikmatinya. Mereka masih saja asik berbincang-bincang.

Lalu Shinhye?, Hanya kikuk membisu tidak mampu melihat wajah wanita setengah mabuk itu. Tidak ada hal lain yang harus dia lakukan. Inilah momen terbaik untuknya agar dapat pergi dari tempat itu sekarang juga!. Namun,  Ia mempertegaskannya lagi,

-

-

-

Apakah harus berlari lagi?, Tegasnya dalam hati.

-

-

-

"Eh"

"..."

"Ini siapa?". Tanya Sunbin menatap Shinhye penuh kebingungan.

"Ahh~ Ini Temanku.. Kebetulan kami bekerja ditempat yang sama.", Jaehyeon menggaruk leher belakangnya dengan wajahnya yang masih juga memerah.

"....".

"Dd-ia bukan penguntit kok, Kau tidak perlu khawatir..", Sambung Jaehyeon lagi dengan nada melirih.

"Ahh~ Lee Sunbin imnida, Siapa nama-mu?", Sunbin mengerutkan sedikit alisnya menatap Shinhye dengan raut yang masih setengah mabuk.

Shinhye belum menjawabnya, Ia membuang jauh-jauh pandangannya terhadap Sunbin. Terkesan Seperti menghindari sesuatu, Perbuatannya membuat suasana menjadi canggung.

Kejadian itu mengingatkan-nya dimana ia pernah menumpahkan kopi pada blouse kesayangan milik Sunbin saat di Yayanggun beberapa bulan yang lalu. sejak itu banyak hal aneh mulai menimpa dirinya.

Walau Sunbin mungkin telah melupakannya. Namun, tidak ada jaminan bagi Shinhye untuk keluar dari lingkaran setan yang terjadi. Seojun kembali, dan menghidupkan kembali hatinya yang telah mati. Lingkaran itu tidak akan ada jalan keluarnya. Apalagi jika sudah menyangkut hati, Pikirnya.

Perlahan-lahan, tercium samar samar parfum maskulin yang telah menarik perhatian para tamu disana. Mereka sibuk mencari siapa pemilik parfum milik Clive Christian No. 1 Imperial Majesty Perfume, yang tentu sangat menguras dompet untuk membelinya.

Baunya semakin tercium pekat membelakangi Sunbin yang masih berdiri santai. Pria keren itu terus berjalan menyusul Sunbin dari arah belakang. Tubuhnya yang atletis menjadi pusat perhatian banyak orang. Entah siapa yang sedang ia lihat, Wajahnya kini menjadi lebih serius.

Beberapa jemarinya telah meraih bahu kiri Sunbin dengan lembut. Sunbin menolehnya sedikit, Membalasnya menyentuh jemari pria yang mempesona itu.

Pria itu mulai menampakkan wajahnya. Sosoknya semakin jelas terlihat di mata Shinhye.

-

-

-

"Acaranya akan dimulai, Ayah dan Ibu sedang menunggumu.", Balas pria itu menoleh dingin terhadap wanita yang berdiri dihadapannya.

BELIEVE | °PARK SEOJOON° PARK SHINHYE ° LEE SOOHYUK°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang