Dingin yang menusuk tulang

68 8 3
                                    

Langit malam terasa semakin dingin dan menghitam, namun para bintang amat bersinar dengan sangat terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit malam terasa semakin dingin dan menghitam, namun para bintang amat bersinar dengan sangat terang. Seakan pamer pada bulan dan alam semesta, Bahwa sang langit menjadi begitu indah mempesona.

Soohyuk menjalankan mobilnya perlahan-lahan membelakangi Shinhye yang berjalan. Ia mengikutinya dengan sangat hati-hati. Khawatir dengan keadaan Shinhye, membuatnya terpaksa meninggalkan acara ulang tahun Sunbin yang meriah. Sebagai CEO, sudah seharusnya ia bersikap kooperatif dan profesional. Namun, ia tidak mampu melihat Shinhye rapuh oleh keadaan. Bahkan, Ia tidak pernah membuang-buang waktu dengan percuma. Sudah jelas Soohyuk pasti mencintainya.

Shinhye terus berjalan sambil menundukan kepalanya. Pertemuan singkat yang baru saja dialaminya, menjadi sesuatu hal yang tidak mungkin dilupakannya begitu saja.

Shinhye tidak pernah tahu perasaan Seojun terhadapnya. Datang, Pergi dan menghilang sesukanya. Begitu akrab namun sesaat menjadi asing yang sangat menyebalkan. Ia membencinya, begitu juga dengan hatinya.

Langkahnya tertahan oleh aroma Ddakgalbi bakar kedai Nong-shim yang baru baru ini menjadi langganannya. Terkenal dengan harganya yang murah dan sudah berjualan cukup lama, kedai Nong-shim selalu ramai oleh kalangan masyarakat.

Sedikit mabuk mungkin tidak akan menjadi masalah, Pikirnya.

***

*Sementara itu, di pesta ulang tahun Sunbin. 

"Hei, pria buaya!", Teriak Haneul menghampiri Seojun yang tengah menyeruput wine favoritenya. Sudah pasti Seojun terkejut oleh kedatangan Haneul di tengah acara yang penting itu. Panik wajah Seojun sudah terlihat jelas dimata Haneul.

"Apa-apaan ini? Kau kenapa, Sih?." Tanya Haneul mengerutkan alisnya.

"Siapa yang menyuruhmu datang kemari?!", kan sudah kubilang, nanti kukabari!." Gerutu Seojun menoleh kanan kiri.

"Kau pikir aku teroris?!, Kau sendiri kan yang memberikan undangannya. Keterlaluan sekali.", Balas Haneul  lagi.

"Bukaan, Shinhye.. Shinhye ada di sini.", Jelas Seojun berbisik.

"Shinhye?.", Tanya Haneul memastikan lagi.

Seojun mengangguk pelan."Iya, Shinhye disini."

-

-

1 jam 30 menit hampir berlalu, Soohyuk mengamati jam tangannya beberapa kali.

PIIIP, Handphone Soohyuk berbunyi

"Sajangnim, kau dimana?"

"Minyoung, Aku ada keperluan mendadak, Mungkin aku datang lebih telat. Ada apa?"

"Kedatanganmu sudah ditunggu para tamu penting yang lain, sajangnim."

Samar Soohyuk mengamati Shinhye yang belum juga keluar meninggalkan kedai makan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BELIEVE | °PARK SEOJOON° PARK SHINHYE ° LEE SOOHYUK°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang