Terima Kasih Semuanya

274 37 4
                                    

"Silahkan duduk Nona." Ucap Haneul padaku.

"Apakah hari ini aku akan diperlakukan seperti Tuan Puteri?". Tanyaku pada mereka.

"Tentu saja!, aku adalah pelayanmu. kau Seorang Puteri dan Yonghwa adalah Pangerannya."

"Lalu, Seojun? Apakah, Seo-Jun tidak datang?". Tanyaku.

Sontak, Haneul menatapku kaget, lalu mengerahkan wajahnya ke arah yonghwa yang tentunya mengubah suasana menjadi canggung.

Astaga, apa yang telah kulakukan. "Sselamat makan semuanya!". Teriakku.

"Kau penggemar kue tart berbentuk bulat, Springless rasa kimchi dan Roti Sobek. Aku telah membelinya untukmu." Ucap Yonghwa tiba-tiba padaku.

"Kau juga memintaku untuk membuatkan Kimono aneh yang kau rancang saat aku akan study banding ke jepang meski rancanganmu itu membuatku pusing kepala." Tambahnya.

"Kau selalu mendengarkan lagu milik Kyuhyun yang berjudul The Day We Felt The Distance. Kini aku telah memutarnya untukmu. Menggunakan piringan Hitam yang selalu kau minta untuk memutarnya disitu. Semuanya sudah kulakukan. kecuali."
-
-
-
"Seojun.", Yong-Hwa menatapku.

"Aku tidak bisa membawanya kesini untukmu.", lanjutnya.
(Suasana menjadi hening)

Suara Instrumen milik kyuhyun itu diputar berulang-ulang kali. Sebenarnya, Aku menangis saat mendengarnya, bukan karena Instrumen itu melainkan perkataan Yonghwa yang menghanyutkanku.

"Sahabat macam apa aku ini?", tanyaku dalam hati.
-
-
-
-

"Sudah, kita lanjutkan saja acaranya." Pinta Haneul. Aku mengangguk Meng-Iyakan. Tapi tidak dengan Yonghwa.

"Aku bahagia dengan kalian. Terima kasih banyak. Kalian telah menyayangiku selama ini." Mataku hanya tertuju pada raut wajah YongHwa yang semakin tambah kecewa sepertinya. Aku lupa, Ia sangat sensitif.

"Orang yang ingin sekali bertemu denganmu itu aku, Shin Hye." ungkap YongHwa.

"Tanpa Seojun, aku bisa membuatmu bahagia." Tambahnya.
-
-
-
-

Suasanya semakin canggung dan aneh, namun aku mecoba mendamaikannya.

"Ah, sudahlah. Lupakan Seojun mulai hari ini. Menunggunya hanya menjadi hal yang sia - sia."

-
-
-
-
-

"Ngg.. Ya! Haneul-ah, masakanmu gosong tuh ". Teriakku yang mencium bau gosong dari dalam dapur.

"Oh My God!, masakanku". Teriak Haneul histeris berlari menuju dapur.

"Kekeke, siapa suruh diam disitu". Celetukku.

Yonghwa yang hanya sedari tadi melihatku kini beranjak dari kursinya meminta izin untuk membantu Haneul yang sedang kerepotan.

Aku tahu. YongHwa sangat tidak menyukai Seojun. Bahkan, mendengar namanya saja ia sudah membencinya.

Terutama sejak kejadian itu.
Aku, ya.. aku yang menyuruhnya untuk tidak memberi tahu kabarku pada Seojun.

Sebenarnya aku juga muak padanya.

Dia begitu menyebalkan.

-
-
-
-

"Whoaa Daebakk, Ini Mukbang ya". Ucapku terkagum kagum melihat begitu banyaknya masakan yang telah mereka siapkan untukku. Itu terlihat enak dan menggiurkan.

Yonghwa datang membawa kue ulang tahun yang cantik dan terlihat mewah itu.

Sementara Haneul mempersiapkan lilinnya untuk dinyalakan.

Hari ini Aku sangat terharu dan bahagia.

-
-
-
-
-

"SAENGIL CHUKKAE HAMNIDA PARK SHINHYE, KAMI MENYAYANGIMU."


TERIMA KASIH ATAS KEJUTANNYA.

BELIEVE | °PARK SEOJOON° PARK SHINHYE ° LEE SOOHYUK°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang