"Gak, aku gak terima!" teriak seorang pria menggema di dalam sebuah kamar rumah sakit.
Kaki tangannya gemetar, sorot matanya kecewa ada raut marah dan jijik pada mukanya.
"Tapi dia anak kamu!" balas seorang wanita yang duduk di atas kasur rumah sakit. Dengan infusan di tangannya.
"Kamu buta?! Hah?! Liat dia cacat, dia bisu! Aku gak mau punya anak yang bahkan buat memanggil ayahnya saja tidak bisa"
"Bajingan! Setelah kau mengiming imingi adikku dengan janji manis kini kau mau meninggalkannya seperti pecundang! Cih, kemana janjimu?! " kakak dari wanita itu kini angkat bicara, wajahnya sudah menyiratkan kemarahan juga kecewa.
"Kak liat dong itu anak cacat!" jawabnya tak mau kalah.
"Tapi kamu udah janji buat tanggung jawab dan nerima dia sebagai anak kamu" ucap wanita itu lirih, air matanya sudah tak terbendung lagi. Air mata itu turun membentuk sungai-sungai kecil di pipi putih milik wanita tersebut.
Sang kakak senantiasa berada di sisi adiknya, tak lupa ia juga merengkuh tubuh rapuh adiknya yang kini semakin rapuh.
"Ya memang aku akan bertanggung jawab dan sudah aku lakukan, aku membiayai semua kebutuhanmu saat kau hamil sampai melahirkan" jawab lelaki itu dengan mata yang terus menyiratkan jijik dan kecewa.
"BERENGSEK!" amarahnya sudah tak dapat ia pendam lagi. Adiknya yang ia jaga sejak ia membuka mata kini harus menelan kenyataan pahit bahwa hidupnya benar-benar hancur. Ia bangkit untuk memberi pelajaran pada lelaki yang kini berdiri di depannya.
Ia tak habis pikir, lelaki yang dulu memohon maaf padanya dan meminta izin agar ia bisa bersama adiknya kini memilih untuk pergi seperti pecundang.
"Kak jangan!" Jaehyun merasakan tangannya di cekal pun kembali pada posisi semula di samping adiknya.
"Oh ya satu lagi, aku tidak menerima dia, dia tidak sempurna aku tidak mau, urus saja dia sendiri!"
"Tapi dia juga anakmu!" jawab wanita itu tak mau kalah.
"Bukan dia bisu dia bukan anakku!"
"Dasar gila!" desis jaehyun
"Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?" suranya yang lirih kini semakin lirih.
"Aku masih sangat mencintaimu" jawabnya.
"Ayo kita besarkan dia bersama jangan seperti ini, ya kumohon"
"Jika kau ingin bersamaku, buang bayi itu"
"KAU GILA?! DIA DARAH DAGINGMU SENDIRI!" ia sudah tak habis pikir dengan apa yang di ucapkan kekasih adiknya.Tangisnya pecah, ke mana kekasihnya yang sangat mencintainya? Ke mana kekasihnya yang selalu lembut padanya? Ke mana perginya kekasihnya yang selalu perhatian padanya? Semuanya seakan hilang termakan takdir. Tak ada yang dapat di sesali semuanya sudah terjadi. Menangis pun seakan sia-sia, memohon pun sudah tak ada gunanya. Ia menyerah.
"Baiklah pergi saja! Pergi! Tapi ingat satu hal ini, aku tidak akan pernah mengizinkanmu menemui keponakanku atau adikku! Dan aku akan sangat menantikan kehancuranmu"
Jika bukan karna adiknya yang sedari tadi terus memegang tangannya lelaki di hadapannya mungkin sudah penuh dengan luka atau mungkin berada di salah satu ruangan di rumah sakit ini.
Wanita itu hanya diam dan menangis, bagaimana pun juga hatinya sudah terlanjur kecewa. Kekasihnya yang ia kira akan selalu bersamanya kini berbalik menatap jijik setelah sebuah kesalahan yang mereka lakukan lahir.
Kini tak ada kata-kata manis lagi, yang ada hanya sebuah kebohongan dan omong kosong. Semua yang ia katakan tak pernah terjadi, semua yang ia katakan tak ia lakukan semuanya bohong.
Lelaki itu berbalik dan pergi meninggalkan wanitanya menangis tersedu-sedu di atas kasur rumah sakit.
"Bawa anakmu, aku akan menghubungi johnny hyung dan membawamu kembali ke seoul, aku tidak menerima penolakan!"
Wanita itu mengangguk, karna percuma disinipun kekasih tak akan pernah berbalik memandangnya. Atau bersimpati pada putranya.
Mari kita sambut para pemeran wp pertama mak.
Seo Ahra
26 y.o
Aster CaffeLee Jeno
26 y.o
CEO Lee companySeo Johnny
31 y.o
CEO Seo CompanySeo Jaehyun
30 y.o
CEO cabang Seo CompanyCerita pertama, gak tau ya kalian suka apa ngga sama ceritanya tapi semoga suka.
Jangan lupa vote terimakasih
Usahakan untuk komen aku suka baca komen. Apalagi yg uwu uwu wkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Is Gonna Be Okay
FanfictionKita akan belajar penyesalan dari sebuah kesalahan. Banyaknya pilihan dan perasaan ragu. Jisung hadir karna kesalahan kedua orangtuanya, tapi apakah jisung pantas di benci? Tentu tidak. Bagi ahra jisung adalah sebuah anugerah walau datang dari keb...