Australia

2.8K 451 141
                                    

Hai??? Ehe•-•

Hyunjin lagi lagi termenung, dirinya sudah berada di dalam mobil saat ini, yah benar, penerbangannya sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin lagi lagi termenung, dirinya sudah berada di dalam mobil saat ini, yah benar, penerbangannya sudah selesai.

Masih sedikit tidak percaya dengan apa yang terjadi, tubuh Hyunjin lantas berjengit, mendapati sebuah tangan hangat yang tentu saja lebih besar dari tangannya sendiri itu, tampak menarik pinggangnya.

"Sini dekatan, jangan jauh jauh, takut lu tiba tiba pusing terus ke jedot kaca mobil, kan gak lucu"

Terkekeh kecil, Hyunjin lantas mengangguk, memilih merapatkan jarak antara dirinya dan Bomin.

"Gw mau ngomong sesuatu, Bomin" kata Hyunjin pelan

"Ngomong apa hm?"

Menoleh, Hyunjin lantas sedikit terdiam, mengamati pahatan wajah Bomin. Jujur saja, dari segi manapun wajah Bomin itu tampan, garis wajahnya juga cenderung lembut, tidak mengintimidasi seperti Jeno.

Ah, kenapa Hyunjin harus mengingat Jeno kembali.

"Makasih, makasih buat semuanya. Mungkin untuk saat ini, gw gak bisa bales perbuatan lu, tapi gw usahain, nanti gw bakal bales itu semua"

Bomin menyerngit kan dahinya, dan setelahnya tertawa keras, membuat Hyunjin menatapnya polos.

"Udahlah Hyunjin, santai aja sama gw, kayak sama siapa aja"

"Anjing lu" umpatan pertama Hyunjin, dan hal itu semakin membuat Bomin tertawa.

"Iya, hallo temennya anjing"

Baiklah, setidaknya Hyunjin sudah bisa mengumpat seperti biasa dan itu tandanya, pemuda manis ini baik baik saja.

Oh mungkin, sedikit baik baik saja.






















































































"Nak Hyunjin udah gak ada disini, tuan Jeno"

Jeno mengusap rambutnya frustasi, dalam hati mengumpat sekeras kerasnya.

Dia kehilangan Hyunjin.

Kekasihnya.

Kesayangannya.

"Bibi tau, Hyunjin pindah kemana?"

Wanita tua itu tampak menggeleng, dengan wajah yang masih sama menampilkan raut khawatir.

"Saya gak tau tuan. Nak Hyunjin cuma sempet telfon saya tadi pagi, dan bilang kalau dia bakal pergi dari Indonesia"

"Tapi saya takut sama satu hal tuan"

Bi. Ina, satu satunya pembantu yang dekat dengan Hyunjin itu tampak gugup, hendak menyampaikan sesuatu, yang mungkin sangat penting kepada Jeno.

"Kenapa?" tanya Jeno cepat

BadboyvsFuckboy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang