[7] Asa 🍁

153 44 11
                                    

- b r a g a  p u n y a  c e r i t a -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- b r a g a  p u n y a  c e r i t a -


Bandung, menjadi salah satu asa Anjani untuk mengembalikan jati dirinya yang sudah lenyap dibawa tenggelam oleh retisalya. Takdir memang mengandung terlalu banyak plot twist yang terkadang membuat para pemerannya kebingungan dan kehilangan arah tujuan. Ibarat kata pepatah habis gelap, terbitlah terang. Dan Bandung berhasil menjadi terang setelah sebelumnya ia merasakan gelap dari sudut Jogja.

"Na, kenapa kamu suka menulis?" Cicit Anjani pelan.

"Mungkin sebagian orang menulis untuk menuangkan imajinasinya. Maaf jika aku salah, tetapi aku menulis karena mengikuti kata hatiku," Sanggah Jaemin yang kembali menggunakan kalimat puitisnya.

"Jadi kamu datang ke Bandung pasti untuk jadi penulis, iya toh?" Tanya Anjani kepada Jaemin.

"Mungkin begitu," Jawab Jaemin singkat.

"Memang aneh ya, semua orang berbondong-bondong datang ke Bandung tidak lain untuk mencari pekerjaan dan mengarung nasib, lantas aku pergi ke Bandung akibat gagal dalam kisah asmara,"
-Anjani Lituhayu

"Sayangnya kamu salah, karena ada sepuluh dari seratus yang datang ke Bandung karena gagal dalam kisah asmara," Sanggah Jaemin seraya tersenyum manis kearah Anjani.

"Riset darimana?" Ucapnya bertanya.

"Asal-asalan kok, jangan dianggap serius ya,"

Tawa yang tulus pun kembali terdengar dari mulut Anjani. Gadis ini memperlihatkan lesung pipi yang membuatnya bertambah manis. Sejak putus dari Guanlin, sejak saat itu juga Anjani menjadi lebih jarang untuk tertawa lepas seperti saat ini. Narendra terlampau istimewa karena berhasil membuatnya tertawa. Tak ingin kagum tetapi harus kagum. Terdengar sulit namun benar adanya.

"Na, salah gak kalo aku berfikir aku ini gak ada gunanya lahir ke bumi," Tanya Anjani dengan wajah polosnya.

"Ada gunanya, kalo gak ada percaya lah Tuhan gak mungkin melahirkan kamu ke dunia. Mungkin salah satu alasan Tuhan melahirkan kamu ke dunia, untuk menyenangkan hati seorang pria bernama Narendra yang sekarang ada dihadapan mu ini," Ucap Jaemin dengan sedikit rayuan untuk menyemangati gadis yang baru saja ia kenal ini.

Anjani yang mendengar rayuan Jaemin hanya tersenyum singkat. Rasanya ingin ia putar-balikan waktu, dan mengganti posisi Guanlin menjadi posisi Na Jaemin. Tak dapat dipungkiri, wanita mana yang tak bawa perasaan dengan rayuan dan sikap lembut dari seorang pria? Jika ada percayalah itu hanya omong kosong. Ditambah lagi kata-kata Jaemin yang berhasil membangkitkan sayap patahnya. Mereka boleh saja baru kenal, tetapi jika mereka langsung akrab mungkin itu adalah satu dari sejuta rencana Tuhan.

"Kalo Bandung dan Jogja diciptakan Tuhan dengan senyuman, berarti Tuhan juga menciptakan Narendra dengan senyuman, karena ia berhasil terlahir menjadi pria yang begitu manis," Ucap Anjani yang membalikan kata-kata puitis Jaemin.

ASMARALOKA || JOGJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang