Skull berdiri diluar sebuah bangunan yang agak familliar. Skull menarik nafas dalam dalam membulatkan tekadnya, Skull mengangguk dan berjalan masuk dengan percaya diri.
Setibanya Skull didalam ada seorang remaja bersurai putih dengan warna mata yang unik menyambutnya. Remaja itu tampak sedikit tapi tetap membiarkannya masuk. Didalam kantor itu terdapat beberapa orang yang sepertinya sedang mengerjakan dokumen."Anoo apakah anda seorang klien? Atau sedang mencari seseorang?" Tanya Atsushi.
"Aku sedang mencari seseorang bernama Dazai Osamu. Apakah dia ada?" Tanya Skull dengan sopan.
"Tentu saja, aku akan memanggilnya. Oh namaku Nakajima Atsushi dan kau?" Balas Atsushi.
"Skull De Mort. Arigato Nakajima-kun." Lanjutnya.
"Sama sama. Dan Skull-san tolong panggil aku Atsushi, Nakajima terdengar seperti orang tua bagiku." Ucap Atsushi sebelum pergi untuk memanggil Dazai.
"Hahaha sure Atsushi-kun." Tawa Skull.
In the office
Atsushi masuk kekantor lagi dan menemukan Kunikida mencoba mencekik Dazai yang cekikikan. Sedangkan Tanizaki bersaudara entah sedang melakukan apa yang mereka pikir menunjukkan cintanya kepada satu sama lain dan Ranpo yah dia Ranpo.
Atsushi pun mencoba melerai perkelahian satu sisi mentornya dan Kunikida dengan memberitahukan kedatangan Skull untuk menemui Dazai."Dazai-san. Ada orang yang ingin bertemu denganmu." Ucap Atsushi memberitahu.
"Araa.. siapa itu Atsushi-kun?" Tanya Dazai yang sudah dilepas oleh cekikan Kunikida.
"Katanya namanya adalah Skull De Mort." Kata Atsushi.
"Ooh Skull-senpai. Dimana dia?" Ucapnya.
"Dia ada di ruang tunggu. Wait senpai kalau begitu dia adalah port mafi..." ucap Atsushi tak menyelesaikan perkataannya.
"Tenang saja Atsushi-kun. Skull-senpai itu bukan Port Mafia lagi kok. Dia sudah pensiun dari PM." Jelas Dazai.
"Bagaimana bisa orang itu keluar dari Port Mafia dengan mudah?" Tanya Kunikida menyela.
"Oooohhh. Dia pasti tahu sesuatu tentang Boss PM jadi dia menggunakannya. Jika Mori tak melepaskannya maka dia akan memberitahukan rahasia yang dimilikinya. Bukankah begitu Dazai?" Jelas Ranpo.
"Ya begitu lah. Sasuga Ranpo-san." Ucap Dazai seraya bertepuk tangan.
"Humph tentu saja. Aku adalah detektif terhebat." Kata Ranpo dengan bangga.
Dazai, Kunikida dan Atsushi mengangguk perlahan. Kemudian Dazai mengundurkan diri untuk menemui Skull.
With Skull
Skull yang sedari tadi tengah menunggu Dazai sedang bermain game di smartphone miliknya. Suara pintu terbuka sampai ketelinga Skull, seketika Skull menyelesaikan game nya kemudian memasukkan smartphone miliknya kedalam sakunya.
Dan ternyata orang yang membuka pintu itu adalah Dazai. Skull menghela nafas kemudian tersenyum kearah Dazai dan orang yang diarahkan membalas senyumannya juga. Dazai memeluk Skull membuat Skull sendiri terkejut karena dia tahu Dazai bukanlah orang yang sangat menyukai pelukan tapi disinilah dia sedang memeluk Skull. Skull membalas pelukannya kemudian menepuk kepalanya dengan sayang. Mereka pun melepaskan pelukan mereka. Dazai pun mulai mengobrol dengan Skull sampai Skull sendiri teringat sesuatu.
"Ngomong ngomong Dazai-kun, apakah kau tahu ada party ke-3 antara perang kalian itu." Ucap Skull.
"Ya. Dasar si tikus itu!" Geram Dazai.
"Berarti kau tahu bahwa dia sedang mencari 'itu' bukan." Kata Skull menekankan kata 'itu'.
"Apakah itu benar Skull-senpai?" Tanya Dazai. Dazai memang tahu si tikus itu sedang mencari sesuatu tapi yang tak disangka yang dia cari adalah benda itu.
"Ya. Y'know Dazai-kun jika memang dia berusaha untuk mendapatkan benda itu maka kami Arcobaleno tak akan tinggal diam loh." Ucap Skull agak intens.
"Haaa?? Skull-senpai adalah seorang Arcobaleno. Sasuga Skull-senpai." Puji Dazai.
"Heh jika kau tahu apa yang terjadi pada kami maka kau tidak akan mau menjadi Arcobaleno. Yah walaupun aku ini adalah mantan Arcobaleno tapi dikarenakan tidak akan ada lagi Arcobaleno selain generasi kami maka kami sebagai Arcobaleno terakhir masih harus menjaga keseimbangan bersama si Administrator itu." Jelas Skull.
"Jadi apa yang akan kau lakukan Skull-senpai? Apakah kau mau beraliansi dengan kami?" Tanya Dazai.
"Well biarkan aku berdiskusi dengan yang lain terlebih dahulu."
Setelah berbicara seperti itu Skull melihat jam tangan miliknya kemudian pamit undur diri. Dazai hanya bisa memandang punggug tegap Skull menghilang diantara bangunan bangunan di depan kantornya. Dazai mendengus kemudian tersenyum lembut.
"Kau tidak pernah berubah ya Skull-senpai."
Skull yang sudah menghilang diantara bangunan itu menatap kantor ADA dengan senyum kecil.
"Odasaku itu benar Dazai-kun. Lihatlah kau lebih baik di sisi light." Ucap Skull sebelum pergi dengan motornya.
Namun apa yang tidak disadarinya adalah ada seseorang pria bersurai oranye, bermanik biru menatap kepergian Skull dengan senyum kecil dibibirnya.
"Akhirnya The Unofficial Soukoku telah kembali ke teritorial miliknya."
.
.
.
T
B
C
.
.
.
Konichiwa minna! O genki desu ka?
Gomen gomen chapter ini agak kurang masuk akal sepertinya.Ahh author bingung sih. Nah kalau reader-tachi ingin memberi ide, tinggal Comment saja oke.
Arrivederci~
POOF
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Member // BSD X KHR
ParanormalName: Unknown Occupation: Ex- Executive Port Mafia, Unofficial Soukoku, Unknown Flame: Unknown Alias: Lucifer, unknown Ability: Nyx