saya suka kalo kalian komen banyak
•••
"Seokjin pabo!"
Seseorang memanggil namanya di tengah-tengah koridor.
"Ya! Berhentilah menyebutku pabo, Hobi!" pekik Seokjin tak suka.
Hoseok, pemuda yang memiliki senyum seperti kuda itu tertawa terbahak-bahak bersama dengan si laknat Namjoon.
"Paboya, paboya, paboya!" ejek Namjoon dengan gerakan tengilnya yang membuat Seokjin ingin menendang pemuda itu sampai ke amerika.
"Apakah aku perlu membawakan semua sertifikat olimpiadeku di hadapan kalian hm?" jawab Seokjin santai.
"Aigo, kau ini sombong sekali" goda Namjoon.
"Jangan bermain-main dengan orang sombong"
Seokjin dan kedua sahabatnya itu saling berpandangan dan tertawa bersama-sama. Entah apa yang membuat mereka terkikik, yang pasti mereka selalu seperti ini jika sudah bertemu.
"Ngomong-ngomong, kau mau kemana Jin?" tanya Namjoon yang lebih dulu menghentikan tawanya.
Sebenarnya, Seokjin sudah sampai di sekolah sejak tadi. Dan sekarang, ia berniat ingin mengisi perutnya yang keroncongan, tapi kali ini ia berubah pikiran.
"Di rooftop ada siapa?" tanya Seokjin.
"Disana ada trio maknae, kau mau kesana? Jika iya, ayo bersama-sama" ajak Namjoon.
"Kalian duluan saja, aku ingin membeli kopi" jawab Seokjin kemudian.
"Kau ingin mati muda Seokjin? Ini masih pagi" oceh Hoseok.
"Kau mendoakanku mati muda?"
"Aku hanya bertanya"
"Aku juga sama"
"Tidak usah ikut ikutan"
"Memangnya aku mau mengikutimu?"
"Tapi kau mengikutiku barusan"
"Oke aku berhenti mengikutimu"
Namjoon menghela nafasnya berat, ia mengorek kupingnya yang sudah hampir tiga minggu ini belum ia bersihkan. Malas mendengar perdebatan random dan tidak jelas yang dua orang itu lakukan.
"Ayolah Hoseok!" sentak Namjoon.
Namun Hoseok tetap berdebat dengan Seokjin, menghiraukan sentakan Namjoon begitu saja.
"Jung Hoseok!"
Lagi-lagi Hoseok mengabaikan panggilan dari Namjoon yang suaranya bertambah keras. Merasa kesal, ia menarik kerah seragam Hoseok secara paksa membuat sang empu protes karena lehernya seperti dicekik.
Tak sampai disitu, Namjoon juga menggeret tubuh Hoseok agar menjauh dan berhenti berdebat dengan Seokjin.
'Namjoon sialan, memangnya aku hewan?!' pekiknya dalam hati.
Seokjin berdecih malas, lalu akhirnya pergi ke kantin dan membeli kopi. Sebenarnya, perutnya sedikit perih karena belum terisi, dan jika kalian ingin Seokjin jujur, ia tidak bermaksud untuk membuang-buang makanan. Ia hanya merasa, untuk apa ia ada disana jika mereka sama sekali tak peduli akan kehadirannya.
Setelah sampai di kantin, Seokjin memesan Moccachino coffe yang biasa ia beli. Lalu bergegas menuju rooftop untuk menemui sahabat-sahabatnya disana.
"Hyung!"
Seokjin tersenyum ketika Jimin menyapanya dan semua perhatian anak bangtan beralih padanya. Lalu ia melihat Yoongi yang tertidur di atas sofa, padahal saat ia datang ke kelas tadi, Yoongi belum datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe - Kim Seokjin
FanfictionKim Seokjin dan Kim Seokmin. Anak kembar yang memiliki kehidupan yang berbeda. Ketika Seokmin sang kakak mendapat perhatian, Seokjin diabaikan. Ketika Seokmin mendapat pelukan, Seokjin mendapat makian. Ketika Seokmin mendapat kasih sayang, Seokjin m...