"Seokjin"
Baru saja ia merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya, tubuhnya benar-benar ingin istirahat agar lebih memiliki banyak tenaga untuk hari esok. Namun ketukan pintu membuat anak itu turun dari ranjangnya dan terpaksa membuka pintu dengan gerakan yang cukup lambat.
"Ne Eomma" jawab anak itu.
"Kau tidak apa-apa, kan?" tanya Sojung.
Seokjin mengeryitkan dahinya dalam. Memangnya ada apa? Oh atau––
"Apa yang ayahmu lakukan kepadamu?"
Matanya sedikit melotot, apakah ibunya mengatahui apa yang telah dilakukan ayahnya kepadanya? Dan apakah Sojung kali ini membuka jalan untuknya agar kembali mendapatkan kasih sayang dari wanita yang sudah berjasa malahirkannya itu?
"T-tidak, Appa hanya menasihatiku saja" jawab Seokjin berbohong.
"Bagus kalau begitu" Sojung mengelus-ngelus kepala si bungsu. "Kau harus tetap kuat dan baik-baik saja, agar kau bisa selalu melindungi kakakmu" lanjutnya.
"Aku benar-benar takut sesuatu terjadi padanya dan tubuh ringkihnya" ucap Sojung yang sudah menghentikan elusan di kepala Seokjin, tatapannya berubah menjadi sendu.
Tak taukah jika kata-katamu menyakiti perasaan Seokjin-mu? Anakmu bukan hanya Seokmin, tapi Seokjin juga.
Astagfirullah sojung, kamu itu berdosa banget.
"Aku akan memberikan semuanya untuk Seokmin Hyung" ucap Seokjin.
"Sekalipun itu nyawamu sendiri?" tanya Sojung diakhiri nada sedikit remeh.
Seketika, lidahnya kelu.
Seokjin menunduk, memainkan jari-jarinya yang sudah berkeringat sedari tadi. Ia benar-benar kecewa pada ekspetasi tingginya. Ia berharap, bahwa ibunya akan memperlakukan Seokjin sama seperti apa yang dilakukan ibunya pada Seokmin. Walaupun ayahnya memang selalu melimpahkan kasih sayangnya untuk Seokmin, tak apa, ia masih memiliki ibunya.
Tapi ini apa? Dia tidak memiliki keduanya.
"Ne Eomma" anak itu mengangguk dan tersenyum tulus.
Sojung mengangguk lalu tersenyum puas. "Eomma akan memegang janjimu, harus ditepati ya!" ucap Sojung senang.
Bukan Seokjin namanya jika tidak mematuhi perkataan orang tuanya. Lagi-lagi, ia mengangguk. Tanpa menghiraukan perasaannya yang benar-benar terluka, ia abaikan perasaan itu untuk kakaknya. Ia mengerti, Seokmin memang lebih pantas mendapatkan kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya.
Dan Seokjin dengan senang hati akan berbagi kasih sayang kedua orang tuanya untuk Seokmin. Walaupun selama ini, kasih sayang yang mereka berikan terkesan berat sebelah, dan tidak adil sama sekali.
Karena sampai kapanpun, ia hanya akan menjadi bayang-bayang kakaknya bukan?
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe - Kim Seokjin
FanfictionKim Seokjin dan Kim Seokmin. Anak kembar yang memiliki kehidupan yang berbeda. Ketika Seokmin sang kakak mendapat perhatian, Seokjin diabaikan. Ketika Seokmin mendapat pelukan, Seokjin mendapat makian. Ketika Seokmin mendapat kasih sayang, Seokjin m...