"oke kalau begitu ibu saya permisi, kalau ibu butuh sesuatu, ibu bisa tekan tombol ini ya." ucap perawat itu sambil tersenyum ramah, lalu diangguki oleh pasien itu.
"baik bu, saya permisi."
perempuan itu kembali ke ruangannya sembari mendorong troli berisi alat-alat mandi. ah, lebih tepatnya ia habis memandikan pasien yang sakit itu. setelah mengembalikan alat-alat dan lainnya ia beristirahat sejenak diruangan perawat, mumpung gak banyak orang katanya.
Alea melirik jam di pergelangan kirinya, "jam 4, dikit lagi gue balik. sabar le." gumamnya lalu kembali bekerja.
sementara itu, ditempat lain. seorang perempuan dengan cardigan abu-abunya yang menjadi ciri khasnya, gadis itu tengah duduk dibangku taman kampus. lagi nunggu seseorang tapi sepertinya orang itu gak dateng, baru saja ia ingin mengumpat tiba-tiba ponselnya bunyi tanpa melihat siapa yang menelpon Fal langsung mengangkat nya.
"heh! lo kemana aja sih?! gue udah nunggu tau gak!" teriak Fal tanpa peduli tatapan orang-orang di sekelilingnya.
"astaghfirullah kamu ini bedosa banget anjim! heh! ini gua anying!" teriak seseorang.
dan tentunya raut wajah Fal yang marah seketika terdiam melongo seperti orang bodoh. "hah?"
"keong~ udah ah, lo dimana jir, sini dah gue jemput."
"d-depan kampus, nanti gue ke gerbang."
"mon maap ini lo lagi telponan ama temen lu bukan sama gebetan lu, napa gitu dah."
"ya udah sayang kuh maap, aku emang gitu orangnya. hehe, mekdi deh." ujar Fal sambil membujuk Acha yang mengendarai mobil.
"serahh, udah yak. lampu ijo tuh bhay."
"eh!- yeh, sianying."
Fal menghela napas pelan, "ya udahlah. awas aja tuh orang kalo ketemu, gue bejek bejek!"
-
"kamu gak balik dok? kan udah gak ada pasien lagi." ujar perawat 1-Nara.
yang disebut 'dokter' itu menggeleng pelan, "jangan panggil dokter, saya belum pantes. lagian juga saya masih asisten dokter"
Nara terkekeh, "merendah untuk meroket lo ya Kim. padahal tinggal sedikit lagi, lo bisa jadi dokter gantiin posisi dokter Dara."
"hush! haha, bisa aja lo. ya, mau gimana lagi." Kim mengangkat bahunya, "udah kaya gini, pokoknya soon lah."
Nara yang sedari tadi bersender didepan pintu kini duduk didepan Kim. "gue yakin lo bisa gantiin si nyebelin itu."
Kim mengangguk seraya mengambil tasnya, "gue balik dah." sambil menepuk bahu Nara. "balik juga lo jangan lupa."
"siap dokter Kimmy cntip."
"apasih. dah ah."
Kim membuka pintu mobilnya, kerja keras ia selama ini. tidak mewah, yang penting bisa pas untuknya.
"Nara bener, Dara emang nyebelin. tapi dia diatas gue, huft. kalo dipikirin terus puyeng gue lama-lama." tanpa basa basi Kim menancap gas dengan kecepatan sedang menuju apartemen nya.
keesokan harinya.
Fal dan Acha ketemuan di kafe, niatnya sih cuman mau santai abis kelas dosen killer. eh, malah ketemu sama seseorang yang bikin tensi naik, kalo Alea sama Kim liat bakalan sigap secara mereka bagian medis yekan. eh, napa ngomongin tuh orang, oke lanjut. mau tau siapa pelaku yang bikin Fal badmood?
ini dia! titisan siluman ular! bkan nadin tpi.
"eh! ada Falaaa!! eh! ada Acha jugaa unch temen lamakuuuh!"
Yap.
itu Sheva, sosok nak dakjul yang buat masa lalu Fal suram, well gak cuman Fal doang, Alea sama Acha juga sebenernya tapi mereka gak terlalu dendam banget. kalo Fal.. ya, liat sendiri dah.
dengan sifat soasiknya Sheva merangkul kedua tEmAn nya itu. "udah lama bangettt ya ampun haha! eh gue bareng pacar gue lohh, inget gak Fal! si.. Levin!" katanya sambil menekankan kata itu.
'bodoamat anjing gue gak nanya gak peduli juga.' batin Fal dan Acha.
Acha tertawa hambar, "oh haha.. haha iya."
"ngapain lo kesini?"
"loooh kenapa siih, kan itu masa lalu Fal, gak usah diungkit lagi yaaah. duh, si ayang mana lagi.." gumam Sheva sambil melihat sekeliling nya, mencari si 'Levin' yang katanya uh. males.
"Sheva, ayo balik. Mama kamu nyuruh pulang katanya." ujar Levin.
'loh, itukan..' batin Acha.
ya, itu si Levin. doi baru Acha yang kebetulan kerja diperusahaan yang sama kaya Ayahnya. entah apa yang Acha rasakan, ia membuang muka agar tidak dikenal oleh Levin. bahkan Levin pun tidak melihat kearah Fal dan Acha. setelah mereka berdua pergi, Fal memutuskan untuk pulang sedangkan Acha masih disana sambil mengingat apa yang barusan terjadi.
'sheva kenal levin?'
'mereka jadian? kok, bisa?'
'apa jangan jangan mereka dijodohin kaya dulu?'
'ah, pasti halu doang kali.'banyak pertanyaan lain muncul dikepala Acha, ia menyeruput minumannya hingga habis dan pergi dari kafe menuju arah pulang.
-tbc.
punten odading :)
canda hehe.
he pakabs~
see u 👀
KAMU SEDANG MEMBACA
People.
Teen Fictionhola! well udah lama hm ga balik kesini. udah lama jga ga buat cerita so, mon maap klo cara nulis gua berubah. masih cast yg sama, disini cuman mau senang senang aja alur ga bakal berat, ringan kok yakin. gitu aja deh.. happy reading 💅 18/09/2020...