04 - rollercoaster 💕💔

18 3 2
                                    

Ale masih terdiam di posisinya, ia membuang muka dan kembali bekerja. gadis itu tidak boleh membawa masalah pribadi ke tempat kerjanya, ia harus bersikap profesional.

Erna mulai menjelaskan pada si tamu agar tetap tenang sesuai peraturan rumah sakit.

"baik kami sudah selesai, mas nya bisa ngobrol tapi saya sarankan jangan terlalu lama karena pasien masih butuh istirahat agar kondisi nya segera membaik."

Vincent mengangguk pelan, lalu kedua perawat itu pergi. rasanya aneh, canggung, dan terkesan hambar. tidak ada rasa manis lagi, semuanya sudah pahit. Vincent memutuskan untuk diam saat ia melihat Ale, sudah lama sekali semenjak acara itu.

Erna menepuk pundak Ale. "kamu kenapa Le? melamun terus, kesambet lho." guraunya.

"nggak kok. gapapa, cuman laper udah jam makan siang. mau makan, tapi masih ada kerjaan."

"makan aja le, lagian kebanyakan pasien banyak kunjungan keluarga, mau makan bareng atau gopud aja?"

"boleh tuh, pesenin aku nasi padang."

"serius?"

"iya Na, nanti aku yang bayar, traktir."

Erna tersenyum senang, "yeay! hehe oke sebentar aku pesen."

Erna mulai memesan makanannya. sedangkan Ale mulai kembali larut dalam masa kelamnya yang gelap, harusnya ia lupakan. kalau di ingat-ingat dulu ia bodoh sekali.

what the hell is love supposed to feel like?

-

"baik saya akhiri kelas kita siang ini, selamat beristirahat, saya permisi."

Fal menghela napas lega akhirnya kelas dosen killer menyebalkan itu sudah berakhir, ia membereskan buku dan lainnya lalu keluar kelas untuk menemui Tejo karena hutang traktiran nya.

Baru saja ia ingin menelpon teman bajinggan nya itu, tiba-tiba ada yang merangkulnya. "yok langsung jalan."

Fal menaruh ponselnya kembali, "baru gue mau telpon, udah dateng aja lu."

"kalo urusan makan nomer satu, udah ayo ah mana kunci mobil lo."

Fal memberikan kunci mobil pada Tejo, karena Tejo kalau kemana-mana biasa naik motor. terus motornya sekarang gimana? ya, dibawa temennya yang kabur dari kelas, tenang.. bakal dibalikin kok kalo enggak Tejo bisa beli lagi.

"enak aje lo ngomong nya thor."

hehe, oke lanjut.

mereka pesen mekdinya drive thru, terus pergi ke parkiran dan makan dimobil. ngadi-ngadi emang.

"makasi Len makanannya, sering sering ya." ujar Tejo ramah dengan senyum nya yang mempesona ea, oh! jangan lupa dimplenya uwu.

"eh Jo, kok lu tau kalo gue di bar yang itu?"

"gue lacak."

"hAH?!" Fal dengan cepat mengecek ponselnya, memastikan kalau ada alat pelacak disana atau tidak.

"ya enggak lah, gue kan bilang sama lo. gue ada pertemuan sama alumni sama temen-temen gue kebetulan alumninya naks korean gitu makanya ke bar minum soju. mayan lah tuh soju, buset." jelas Tejo lalu melanjutkan makan big mac nya.

People.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang