"Fal aman sama gue, gue temennya."
"hah?! serius lo—heh! anjir dimatiin." Acha menghela napasnya, gusar. berharap Fal balik kerumah dengan aman dan semoga itu benar-benar temannya.
"dahlah mau tidur aja."
sementara itu disisi lain, seseorang mencoba membopong gadis itu ke mobilnya. temannya yang satu ini memang payah dalam hal minum.
"udah gue larang padahal. ck, pala batu." setelah mengatakan itu ia segera menancap gas, mengantar Fal pulang ke apartement. ia tau, Fal gak bakalan kaya gini kalau tanpa alasan.
selang beberapa menit, mereka sampai. cukup sulit namun tak apa, sekalian olahraga. bahkan jam segini pun masih ada orang yang terjaga sehingga mereka terkejut dengan kehadiran Tejo sambil menggendong Fal.
"akhirnya sampe juga. gila mayan juga tuh." sahut Tejo sembari meregangkan tubuhnya.
"kasian, mana masi muda. ckck, Fal Fal." Tejo menaikan selimut hingga dagu dan mengusap kepala Fal.
"jangan mabok lagi lo jing." sebelum Tejo benar-benar pergi ia membuat post it lalu menempelkan nya diatas alarm.
"gue balik dulu." gumamnya dan berjalan pergi meninggalkan Fal sendiri.
pagi mulai datang, semua orang bangun begitu juga dengan Fal. ia terbangun karena perutnya sakit, ingin mengeluarkan sesuatu dan pada akhirnya ia mual dan ya.. ia mengeluarkan minuman yang membuatnya mual apalagi kalau bukan wine, cocktail dan lainnya. semalam Fal minum banyak alkohol random pokoknya.🍸
"uhh, puyeng anying. etapi kok gua dirumah.." Fal berdiri, menahan tubuhnya agar tak jatuh di wastafel sambil mencuci muka dan sikat gigi, ia juga mencoba untuk mengingat apa yang terjadi semalam.
Fal berjalan menuju kasurnya dan duduk dipinggir kasur, tangannya meraba mencari sesuatu. apalagi kalo bukan hape, tapi ia malah dikejutkan oleh bunyi alarm.
"jancog! kaget aku rek!"
lah surabaya:)
Fal mematikan alarm tersebut dan melihat post it, ia mengambil dan membacanya.
Jangan mabok lagi, yang pusing bukan elu doang tapi gue juga. kalo lo udh baca ini berarti fix lo traktir gue mekdi. -tejo :-)
"bangsat."
-
"gimana operasi nya, lancar?"
Dara mengangguk, "ya, kaya biasa lancar."
"saya gak nanya kamu Dara, saya tanya Kim." ujar Geo.
Dara berdecak halus, "tapi saya yang–"
"udah udah ini dirumah sakit. beres beresin ini cepet, Kim ayo bantu." derai si senior, bu Ella. Kim mengangguk lalu membantu Ella untuk membersihkan alat-alat yang barusan mereka pakai untuk operasi tadi.
setelah bersih-bersih, Kim kembali ke ruangannya sambil beristirahat sejenak. "Kim nanti ada jadwal lagi jam 7. kayanya ini bakal jadi operasi yang lama, selama kamu kerja disini."
Kim menghela napasnya, "oke."
"oke doang?" Nara merasa sedikit kesal pada Kim, tapi ia tahu Kim lelah dan memutuskan untuk meninggalkan Kim sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
People.
Teen Fictionhola! well udah lama hm ga balik kesini. udah lama jga ga buat cerita so, mon maap klo cara nulis gua berubah. masih cast yg sama, disini cuman mau senang senang aja alur ga bakal berat, ringan kok yakin. gitu aja deh.. happy reading 💅 18/09/2020...