oi!
btw sumpah pas gua baca ulang. alurnya gajelas anjing, kesel bgt :v apalagi chap 6(?) pas Nara nelpon Ale tp trnyata itu bukan Nara melainkan Bara, sumpah gantung bgt disitu may gua lanjut tp gimana anjinc.. ya udahlah met baca 👍-
"le ke kamar 127, lantai 10."
"le, bantu cek pasien atas nama.."
"Ale tolong ambil bengkok, ketinggalan saya."
Ale terus-terusan bekerja, bahkan ia makan gak jadi jadi lantaran dipanggil terus, bantu ini itu, yang harusnya Ale balik jam 5 sekarang harus balik jam 10 malam. rasanya ia ingin cuti tapi, jatah cutinya sudah habis maksimal 2 kali sebulan.
Ale rebahan dikasurnya, mau tidur tapi kalo tidur besok bangun terus kerja lagi. gadis itu berusaha mencari hal hal positif yang bisa ia ambil saat ini, dan teringat uang tambahan hari ini ia bekerja, ditambah dengan besok adalah hari gajian! astaga, Ale senang akhirnya bisa bernapas lega, kerja kerasnya hari ini terbayar sudah.
"besok gajian.. kira-kira gua dapet tambahan gak ya?" Ale mengedikkan bahunya lalu mulai untuk tidur, tapi tiba-tiba ada panggilan telepon membuat Ale harus mengangkatnya.
Ia mengecek siapa malam malam begini yang menelpon nya, "siapa sih anjing. kesel banget, gak tau waktu apa.." gerutunya.
dan saat ia lihat..
itu..
"ini nomer siapa sialan!? ganggu aja jingan." baru aja Ale mau angkat eh, udah terputus. alhasil ponselnya ia matikan lalu pergi tidur.
paginya ☀
Ale terbangun dari tidurnya, lalu mengecek jam sudah jam 5 rupanya ia segera bangun lalu mandi, siap-siap, sarapan sereal sama teh anget karena pas dia liat keluar, cuacanya mendung.
saat ia berada diperjalanan menuju rumah sakit, ponselnya bergetar banyak sekali notif masuk, paling apdetan bangtan. pikirnya.
padahal bukan.
-
Dara sama Kim lagi di lift, suasana hening dan canggung mengelilingi mereka berdua.
"Kim nanti kamu ke ruangan Dokter Nathan jam 11 sebelum makan siang, ada pertemuan disana. Kalo gak salah ada temen kamu juga Kim." Ujar Dara.
Kim mengerutkan kening, berpikir kenapa Dara bicara dengannya? biasanya juga julid. mungkin, suasana hatinya lagi baik(?)
Kim mengangguk sebagai jawaban, "oke, makasih Dokter Dara atas informasinya. Saya akan kesana, mungkin sedikit telat tapi saya usahakan untuk datang tepat waktu."
Dara menatap Kim dengan jelas, begitu pula Kim yang tetap mempertahankan sikap ramahnya pada Dara walaupun jauh didalam dirinya ingin diam, cuek.
pintu lift terbuka, "oke kalo gitu, saya duluan."
"silahkan."
tepat saat pintu lift tertutup Kim memutarkan matanya, akhirnya Dara keluar entahlah rasanya malas kalau ketemu orang itu. Kim melangkah keluar, menuju ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
People.
Teen Fictionhola! well udah lama hm ga balik kesini. udah lama jga ga buat cerita so, mon maap klo cara nulis gua berubah. masih cast yg sama, disini cuman mau senang senang aja alur ga bakal berat, ringan kok yakin. gitu aja deh.. happy reading 💅 18/09/2020...