|33| JALAN-JALAN, PERTENGKARAN-MAAF

189 18 9
                                    

Awali dengan vote^^
maapin gue yg ingkar, rencana gue mau up lama-lama. Tapi kagak bisa, maap yeee.
huahh gue kebelet up :)
__________________________
TOK! TOK! TOK!

"BANGUN WOY!"

"Astaga, Sya. Suara siapa, sih, itu." Gumam Amel menyenggol Danisya.

"Gak tau." Jawab Danisya

TOK! TOK! TOK!

"BANGUN WOY!"

"Buka, Mel." Suruh Danisya.

"Lo aja ih, gue masih ngantuk." Amel menarik guling di sampingnya lalu kembali tidur.

Naura yang keluar dari kamar mandi mendengus kesal, siapa yang sudah ribut subuh-subuh begini. Niatnya mau mandi cantik malah harus cepat-cepat karena suara pintu yang tidak di buka-buka.

TOK! TOK! TOK!

"Astaga." Geram Naura.

"BANGUN WOY!"

"Siapa, sih." Naura membukakan pintu.

"Wiihh udah seger aja lo."

"Ya Allah, Raffa, ngapain subuh-subuh begini bangunin orang tidur." Ucap Naura melihat Raffa di depan pintu. Ia juga sudah melihat Raffa dengan handuk kecil di gantung di lehernya.

"Gue di suruh Naufal bangunin lo pada, mau jalan subuh." Sahut Raffa.

"Sekalian rusakin pintunya."

"Ya maap, Ibu bos." Cengir Raffa.

"Bangunin dua curut sana, yah, gue bangunin Bella sama Ifah dulu." Naura mengangguk lalu menutup kembali pintu setelah Raffa sudah pergi.

"Danisya! Amel! Bangun, woy!" Naura menarik selimut yang menutupi keduanya.

"Bangun, ihh."

"Lo pada gak mau jalan-jalan, ha! Semua udah siap sana."

"Ihhss, gue masih ngantuk." Sahut Danisya.

"Yaudah, gausah ikut." Celetuk Naura.

"Amel, bangun." Naura menarik guling yang di peluk Amel.

"Ihh, Ra, gue masih ngantuk."

"Bangun dulu, di bawah ada Adit." Sontak Amel langsung bangun terduduk menatap Naura.

"Seriusan, lo?" Heboh Amel, Naura yang bingung akhirnya menganggukkan kepalanya.

"Di bawah ada Adit? Abang lo?" Naura mengangguk kaku.

"Yaudah, gue siap-siap dulu." Amel langsung lari masuk di kamar mandi.

"Itu anak kenapa." Gumam Naura melihat Amel girang sendiri ketika mendengar nama Adit.

"Sya, bangun ih."

"DANISYA!" Geram Naura.

"IYA GUE BANGUN GUE BANGUN GUE BANGUN GUE BANGUN!" Danisya terbangun dan terus menyebut itu sampai tidak sadar menabrak pintu kamar mandi. Naura meringis melihat Danisya jatuh terduduk dengan mata terpejam.

"SIAPA YANG TARUH DI SINI, WOYYY!" Teriak Danisya di depan pintu.

"Makanya kalo bangun, matanya di buka." Naura membantu Danisya berdiri.

"Jidat gue sakit banget." Danisya meringis memegang jidatnya.

"Udah, lo nungguin Amel sana, lagi siap-siap dia." Ucap Naura lalu mengambil sisir menyisir rambutnya.

*****

Naura dan kedua sahabatnya mengayunkan kakinya menuruni anak tangga. Mereka langsung menuju ruang tamu, sudah ada cowok-cowoknya di situ.

"Hi' Love!" (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang