|37| KOTAK KECIL-PHOBIA

156 18 3
                                    

"NAUFAL! NAURA!"

"Damn it." Datar Naufal.

"Anak-anak, Fal." Ucap Naura pelan.

Naufal menghela nafasnya berat ketika menoleh dan melihat Raffa serta dua orang dayang-dayang di belakangnya berlarian menghampirinya. Tak jauh dari situ, ada Varo yang berdiri di belakang mereka dengan kepala sudah di geleng-gelengkan, tidak lama lelaki ikut melangkahkan kakinya.

"Benar-benar mereka." Gumam Naufal.

"Jangan marah-marah." Ucap Naura mengusap tangan Naufal yang masih di genggam Naufal.

"Woiss, mantap euuyyy." Heboh Amel.

"Wah, wah, wah." Tambah Raffa dengan tepukan tangannya.

"Gak ada yang menyuruh kalian kesini."  Naufal menatap datar pada Raffa. Sementara Naura sudah menahan malu di hadapan teman-temannya. Oalah mau di taruh di mana mukanya malam ini.

"Wah, gak bisa gitu dong, masa Naura doang yang di ajak." Sahut Danisya dengan heboh.

"Cewek gue siapa?" Tanya Naufal.

"Tuh, Naura." Tunjuk Danisya.

"Terus?"

"Yeh si ogeb, kita juga tau kali cewek lo Naura." Celetuk Raffa.

"Lalu?"

"Yah gapapa, kepo doang, sih." Cengir Raffa.

"Dingin amat, dah." Bisik Danisya pada Amel.

"Betah juga Naura." Balas Amel.

"Iya seremin kalo udah gitu."

"Liat aja gua takut."

"Bisiknya kecilin." Ucap Naufal masih dengan suara datar.

Amel dan Danisya yang mendengar itu jadi cengingiran di depan Naufal.

"Kan, fakta." Ucap Danisya tanpa dosa.

"Sana pulang." Suruh Naufal.

"Oh, gak bisa." Tolak Amel cepat.

"Nohhh, bener kagak bisa dong." Sambung Danisya.

Naura mengernyitkan dahinya, bingung dengan sikap kedua sahabatnya ini. Apa tidak bisa mereka diam saja? Apa tidak bisa mereka tidak terlalu kepo?

"Gak ada kata pulang di antara kita." Tambah Raffa."

"SETUJU!" Heboh Amel dan Danisya.

"Udah malu duluan gue berteman sama mereka." Ucap Varo yang sedari tadi diam saja.

"Teman lo." Sahut Naufal.

"Gak gua akuin."

"Gak akuin tapi ikut ngintilin juga." Balas Amel.

"Ngawasin doang."

"Gaya lo ngawasin." Tambah Danisya.

"Serah." Finish Varo, memang tidak akan ada habisnya kalau berdebat dengan dua orang itu. Apalagi kalau keduanya sudah bersatu.

"Naura seneng banget dah mukanya." Goda Amel membuat Naura melirikkan matanya dengan tajam pada Amel.

"Anjir, lo."

"Dih, ngatain dia, Sya." Amel terkekeh.

"Jangan lu godain, lagi seneng dia itu." Sahut Danisya.

"Mata lo seneng." Sinis Naura.

"Kalian salah kalau datang sekarang." Ucap Naufal lalu menggandeng tangan Naura ingin mengajaknya pergi.

"Kenapa emang?" Tanya Raffa.

"Hi' Love!" (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang