PANAS?

1.6K 191 65
                                    

Perasaan manusia sulit ditebak, sulit dikendalikan. Tidak ada yang tau bahkan diri kita sendiri

"""

Waktu itu, harusnya Dean sudah menanyakannya pada Andri. Namun dia enggan, Dean takut akan jawaban yang keluar dari mulut lelaki itu. Dia tidak mau berharap. Andri adalah orang yang sulit ditebak, tindakan lelaki itu selalu mengejutkan dan tidak bisa Dean perkirakan. Dengan tenggelam dalam pikiranya sendiri.

"Woy !!"

Dean tersingkap, tersadar dari lamunanya. "Iya kenapa Ndri?"

"Ndri?"

Dean mengutuk dirinya sendiri dalam diam. Sial, dia terlalu banyak memikirkan Andri. Lelaki itu benar-benar berbahaya.

"Eh, Gas maaf maksud gue tadi-"

"Iya gue ngerti"

Dean bahkan belum selesai berbicara, tetapi suara lain didepanya memotongnya. Dean menatap lawan bicaranya itu terkejut. Apakah Bagas mengetahuinya? apakah terlalu jelas? Gawat Dean berharap itu tidak seperti yang dia pikirkan.

Disisi lain Bagas tahu bahwa Dean terkejut dengan perkataanya. Bagas juga tidak mengerti, dia hanya spontan mengatakanya. Dia hanya berfikir mungkin karena Dean terbiasa bersama Andri kemanapun jadi lelaki manis itu terbiasa memanggil nama Andri. Itu bukanlah masalah yang besar. Tapi reaksi Dean membuat Bagas memikirkan sesuatu yang lain. Tapi Bagas tidak ingin menanyakanya langsung.

Bagas berdehem sebentar, "Lu baru sampe mana? biar gue yang lanjutin"

"Oh ini, gue masih bikin prototypenya"

"Yaudah sini gue bantuin"

Kedua lelaki itu sedang mengejakan projectnya. Dean fokus pada komputernya, dengan Bagas yang berdiri di belakang punggung Dean. Menuntun, memberi arahan dengan sesekali mengganti posisi Dean.

Disudut lain terlihat mata tajam memperhatikan keduanya. Jika dilihat dengan teliti mungkin seseorang bisa melihat aura membunuh pada tatapan lelaki itu. Dia terlihat sedang kesal.

Atau mungkin cemburu?

Andri boleh saja pintar dalam akademik. Andri boleh saja mengaku sebagai veteran dalam hubungan asmara. Tapi dia mendadak bodoh jika itu mengenai perasaanya kepada seseorang yang dia anggap sebagai sahabatnya itu. Untuk apa dia merasa kesal hanya karena melihat keduanya berada dalam jarak sedekat itu. Sebenarnya itu sudah biasa dilakukan seorang teman. Bahkan Andri dan teman satu projectnya juga terbiasa melakukan kontak fisik dan itu biasa saja. Tapi kali ini bebeda, Andri tidak suka.

                                             ___

Bel pulang sekolah berbunyi, ini adalah suara yang paling indah dan ditunggu tunggu setiap murid. Masing masing dari mereka membereskan alat tulis dan mulai bergegas berhamburan keluar.

Dean juga sedang membereskan mejanya. Memasukkan laptopnya kedalam tas dan hendak keluar kelas namun sebuah tangan menarik pergelangan tangannya. Dean menengok, itu adalah Bagas.

Bagas memajukan badannya, mendekatkan mulutnya kearah telinga Dean membisikkan sesuatu. Dengan jarak seperti ini Dean merasa gugup. Dia tidak biasa berdekatan terlalu dekat dengan orang lain kecuali Andri dan ibunya.

"Dean tanyain sama Andri, gua ada salah apa sama dia"

Dean mengerutkan alisnya bingung. Bagas mengerti dia melanjutkan lagi kalimatnya dengan lebih jelas.

"Tadi Andri natep gue kayak gue punya utang sama dia. Takut anjir gue. Tanyain ya, takutnya Gue beneran punya utang ke dia terus guenya lupa." Bagas memundurkan lagi badanya, dia mengambil tasnya dan bergegas pulang.

"Jangan lupa ya Dean" ucap Bagas sambil berlalu b

"O-oke" balas Dean. Ia kemudian keluar kelas dan menuju parkiran. Dean melihat Andri disana, sendiri tanpa kekasihnya. Dean melangkahkan kakinya mendekat baru dia ingin menyapa Andri sudah melajukan motornya dengan cepat. Dean kaget tentu saja. Dia berfikir apa yang salah. Lalu pikiranya teringat perkataan Bagas di kelas tadi. Mungkin mood Andri tidak bagus hari ini, Dean juga dapat melihat aura membunuh Andri awal samar. Apa mungkin lelaki itu sedang bertengkar dengan kekasihnya? atau mungkin jangan jangan..

Atau jangan jangan Dean juga berhutang sesuatu pada lelaki itu namun dia melupakanya? Dean panik sendiri memikirkanya. Selam perjalan pulang dia selalu mimikirkan apa yang salah darinya.

Oh tuhan sepertinya yang bodoh disini bukan hanya Andri. Namun mereka bedua sama sama bodoh dalam hal ini. Mengesankan.

Mereka cocok.






Tbc.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DENIAL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang