chapter 13🔥

9.3K 702 14
                                    

Sesampainya di kamar bright membaringkan win di tempat tidur.
Kini win berada di bawahnya, di tengah tengah kedua tangan bright.
Win hanya diam dan tidak bergerak,dengan matanya yang tak bisa menatap bright entah kenapa ia merasa malu untuk menatap bright.
Bright mulai mendekatkan wajahnya dengan win..



DEG..DEG..DEG..suara jantung win yang entah kenapa berdetak lebih cepat dan tak terkontrol,,,bahkan pipinya kini sudah mulai memerah karna malu dengan bright yang semakin mendekatkan wajahnya hingga membuatnya memalingkan dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya...



Bright yang melihatnya tersenyum karna tingkah win yang malu-malu.
Tek...bunyi bright mematikan lampu hingga kini hanya tersisa lampu tidur yang masih hidup membuat suasana jadi semakin teras panas.





Bright pun memegang dagu win dan memalingkan wajahnya supaya menatapnya,,tapi win masih menutup wajahnya dengan tangannya...."jangan menutup wajahnmu itu akan membuatmu susah bernafas" ucap bright sambil membuka tangan win. "Phi kenapa kamu mendekatkan wajahmu bukankah kita akan tidur" tanya win dengan polos pada bright yang mendekatkan wajahnya.
"Cup, sebuah ciuman mendarat di bibir pink milik win,,,
"tentu kita akan tidur" ucap bright dan menidurkan dirinya di samping win





Bright rasa ia tidak ingin melakukannya malam ini karna melihat win yang terlihat lelah dan matanya yang bengkak mungkin karna ia terlalu banyak menangis, ia juga merasa aneh kenapa ia harus peduli dengan win ini sugguh membuatnya frustasi.

"Yaudah sekarang tidur ya" ucap bright sambil memeluk win dan mengelus ngelus pucuk kepalanya dengan lembut.
Keduanya pun terlelap menuju alam mimpi.

....
......
........
....

Seminggu telah berlalu keduanya terlihat baik baik saja. Meski bright masih membunuh orang seperti biasanya,, tanpa win ketahui dan lihat,,win hanya melihat bright membunuh 1 kali yaitu pada malam mereka pertama kali bertemu.




Win pun menepati janjinya ya selalu minta izin kemanapun ia pergi,, ia juga tidak pernah membantah bright,,hingga bright jarang sekali berlaku kasar dengan win dia hanya mencium dan memeluk win , itupun juga hanya ciuman kecil.




Hingga tiba dimana bright mendengar win bicara dengan luke di telepon tanpa seizinnya.

"Phi luke aku sudah katakan jangan menelfonku,,kecuali aku yang menelfon phi dulu" ucap win
"Memangnya kenapa w-"ucapan luke yang terputus karna bright mengambil telepon win dan mematikannya.





"Eemm jadi kamu masih berhubungan dengan luke tanpa seizin dan sepengetahuanku" ucap bright sambil mencapit pipi win dengan tangannya secara kasar.
"Maafkan aku phi, tapi aku tidak bermaksud begitu phi" ucap win dengan susah paya karna bright yang masih mencapit pipinya dengan tangannya.
"Ku rasa aku terlalu lembut dengan mu hingga kamu berani denganku" ucap bright "phi dengarkan dulu phi,,aku hanya bicara denganya phi,,lagian phi luke ada di luar negeri phi" ucap win.
Bright tidak peduli karna sekarang ia sangat marah dan merasa bodoh karna selalu bersikap lembut dengan win.




Dengan kasar bright menarik dan mencengkram tangan win untuk dibawah ke kamarnya "phi sakit phi" ucap win bright sudah tidak mendengarkan win yang teriak kesakian karna ia sudah tidak peduli lagi,,,ia sudah merasa marah dan ingin melepaskan amarahya dengan win,,karna selama ia bersama win ia beusaha tidak bertindak kasar dan melampiaskan nafsunya pada win,,, hingga malam ini ia akan melampiaskannya tanpa menahan keinginannya lagi.








Me:
Makasih buat yang sudah baca dan memberi tanggapan😊

My psychopath man (brightwin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang