chapter 9😘+😢+🔥

11.8K 796 23
                                    

          Sesampainya di rumah bright......
"Eeegh dimana aku harus meletakkan barang2 ku" ucap win dengan ragu,,
"Kamu bisa meletakkan nya disana" ucap bright sambil menunjuk sebuah lemari,,,

         Win yang masih kaku dan takut, hanya diam setelah selesai membereskan barang2 miliknya.
"Apa kamu lapar" tanya bright pada win,,,
Win hanya mengangguk. "Kamu tunggu saja disini aku akan mengambilkan mu makanan" ucap bright menunjuk sebuah sofa. Win pun duduk di sofa "ini makanlah ,setelah itu kamu mandi dan istirahat karna ini sudah malam" ucap bright sambil menyodorkan sebuah makanan.

           Win yang sudah selesai makan dan mandi langsung merebahkan diri di atas ranjang untuk istirahat.
"Phi kenapa kamu juga tidur disini" tanya win yang melihat bright ada disampingnya,,, "memangnya tidak boleh tidur dengan kekasihku sendiri" ucap bright dengan kesal mendengar pertanyaan dari win,,,"yyya gak apa-apa" ucap win karna ia tidak mau bright marah,,karna jika bright sudah mengeluarkan amarah nya ia selalu berlaku dan berbuat kasar. "Ya sudah sekarang kita tidur" ucap bright sambil mengecup kening win dengan lembut,,, win membalasnya dengan sebuah anggukan yang kaku karna bright yang mencium keningnya.

           

         Bright tidur sambil memeluk win,  dengan posisi kepala win yang berada di perpotongan leher milik bright dan tangan bright yang berada di pinggang win,,,mereka tidur sangat dekat hampir tidak ada jarak diantara nya. Dengan posisi seperti itu win hanya bisa mendiamkan tubuhnya, karna berontak atau pun menolak tidak akan bisa membuat nya lepas dari pelukan bright malah itu akan membuat pelukan nya semakin erat, yang ujung-ujung nya akan menyakitinya.



             Pagi pun tiba....
Bright yang masih tidur memeluk win,, dan win yang sudah terbangun tapi masih belum beranjak dari tempat tidurnya,karna takut membangunkan bright yang masih memeluknya.
      Kringg...kringgg..kriing suara hp win yang berbunyi, hingga membangunkan bright "bisakah kamu angkat telepon itu" ucap bright dengan suara khas orang bangun tidur sambil melepaskan pelukannya. Tanpa bicara win langsung mengankatnya.

         "Halo win kamu ada dimana aku dan papi berada di depan apartemenmu tapi kamu tidak membukakan pintu" ucap gun seperti seorang rapper,, "owh aaku udah tidak tinggal disitu gun" ucap win,,"hah kapan kamu pindah terus kenapa gak bilang dan kamu pindah kemana cepat kirimi aku alamat mu" ucap gun tanpa jeda. "Aku pindah kemarin sore, maaf aku tidak sempat bilang dan aku akan kirim lewat sms alamat baruku" ucap win "ok bye tut tut tut" ucap gun yang langsung memutuskan panggilannya karna masih kesal.


        "Itu yang telepon siapa" tanya bright dengan nada tak suka,,"oh itu sahabatku, dan sekarang dia menuju kesini karna aku sudah mengirimkan alamatnya" ucap win dengan polos.
"Kenapa kamu tidak meminta izin dulu padaku,memberikan alamat rumahku" ucap bright dengan mata yang sedikit melotot,, "apakah aku harus izin pada phi dulu" ucap win dengan wajah polosnya "tentu saja,,dan mulai sekarang apapun yang akan kamu lakukan kamu harus bilang dan izin dulu padaku" ucap bright dengan nada yang memerintah. Win hanya diam karna ia tak suka dirinya dikekang begini,,"kenapa diam hm" ucap bright dengan setiap kata yang ditekan karna ya mulai kesal dengan win yang hanya diam tidak menjawab "ya phi" ucap win yang sebenarnya sangat kesal tapi juga merasa takut untuk menolak.

         

            "Kurasa aku harus menghukum mu karna kamu sudah berani memberi alamat rumahku tanpa seizinku" ucap bright dengan senyum miringnya "mmmaksud ppemh" ucapan win yang terhenti karna kini bright berada diatasnya dan mencium bibirnya, bright melumat bibir win tapi win tidak membalas ciumannya meski beberapa kali sempat bright gigit bibir bawah milik win...


     Win mulai menepuk-nepuk dada bright karna ia mulai tidak bisa bernafas dan juga ia merasa bibirnya mulai terasa sakit, karna ciuman bright yang kasar dan tak berhenti,,,bright pun melepaskan ciumannya,,,tak lama bright melepaskan ciumannya dari  bibir win,,,bright langsung mulai mencium bibir win lagi tetapi kini ia melakukannya dengan lembut dan hanya beberapa lumatan karna kini bright mulai turun menciumi leher putih milik win.

"Phiii.." ucap win dengan suara yang mulai bergetar,,,bright tidak peduli malah kini tangannya mulai kebawah untuk membuka celana win. "Phi..hikss phi... Hiks tolong berhenti phi.. Hikss" ucap win yang mulai menangis karna perlakuan bright.

          Bright masih tidak peduli  malah ia mulai mencium win dengan kasar lagi dan tangannya  mulai turun untuk membuka celana pendek yang digunakan win,,karna bright merasa win membantahnya dan itu membuatnya semakin marah. "Hiks..hikss" win hanya menangis dan merasa sakit di bibirnya. karna meski ia berontak tetap saja win tidak bisa mengalahkan bright, malah itu membuat bright semakin menciuminya dengan kasar.


         
           Ting...tungg ting tungg "winn,,winn" suara gun yan kini berada di depan rumah bright dengan off.
Mata off terbelalak karna kaget melihat rumah yang ia kunjungi adalah rumah bright sahabatnya.
         Bunyi bel membuat bright tersadar hingga ya berhenti mencium dan membuka celana win yang hanya resleting nya saja yang berhasil bright buka. "Sial siapa sih itu" ucap bright yang kini sudah beranjak dari tempat tidurnya untuk membukakan pintu. "Hahhh" win yang menarik nafas lega karna ia merasa terselamatkan dari bright, tapi win masih sedikit terisak karna tangisnya yang tak bisa terhenti.
     

            "Off apa yang kamu lakukan, dan siapa dia" tanya bright yang kini berada di gerbang rumahnya,, "owh aku mengantar gun,,dan gun ini pacarku sekaligus sahabat win" ucap off ,,"oowh kalo begitu bisa tunggu disini dulu" ucap bright "tentu" ucap off,, bright ingin menenangkan win karna ia rasa win pasti masih menangis di dalam,, "win, gun sahabatmu ada di luar, temui dan suruh ia masuk, jadi berhentilah menangis dan bersikap seperti biasa" ucap bright sambil mengelus pucuk kepala win yang masih menangis. "Apa kamu tidak mendengar perkataanku" ucap bright dengan nada yang membentak . Win yang mendengarnya mencoba benhenti menangis dan menemui gun yang kini berada di depan rumah bright.





Me :

Sampai jumpa di next😊

My psychopath man (brightwin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang