TRAGIS - Gelang Tangan Arum

552 38 12
                                    

Setelah Damar memutuskan sambungannya, Shinta pun bergegas menuju ke rumah sakit. Tapi ketika Shinta akan melewati ruang Tv ternyata Pakde dan Budenya belum tertidur.

"Loh Pakde dan Bude belum tidur toh," ucap Shinta.

"Iya Ndhuk, kita ini tidurnya malam. Kamu mau kemana?" tanya Bude yang melihat Shinta membawa helm.

"Shinta mau ke rumah sakit, Bude," balas Shinta.

"Loh mau ngapain malam-malam begini ke rumah sakit?" tanya Pakde.

"Bos Shinta masuk rumah sakit jadi Shinta disuruh kesana," jawab Shinta.

"Loh aneh sekali Bos kamu itu, padahal kan ini sudah diluar jam kerja," ucap Bude bingung.

"Ya begitulah Bos Shinta Bude, ya sudah Shinta pamit ya," pamit Shinta lalu keluar.

Shinta pun melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata. Tapi ketika baru setengah perjalanan tiba-tiba Shinta lupa menanyakan nama rumah sakitnya. Dengan terpaksa Shinta harus menepikan motornya dan menelfon Damar.

"Halo, Mas Damar," panggil Shinta.

"Iya Shin kenapa?"

"Nama rumah sakitnya apa, Mas?" tanya Shinta.

"Rumah sakit Mutiara Sehati, nomor 13," balas Damar.

"Ohh baik terima kasih, Mas Damar,"

Setelah selesai menelfon Damar Shinta pun kembali memakai helmnya. Dan ketika Shinta ingin menyalakan motornya, tiba-tiba bahu belakangnya ada yang menepuk pelan. Shinta merasa takut karena jalanan ini sangat sepi dan tidak ada orang ataupun kendaraan yang lewat.

"Mbaakk," panggil wanita misterius tersebut.

"Iiya," balas Shinta sambil menoleh kebelakang.

Ternyata yang menepuk bahunya adalah seorang perempuan yang berpakaian serba putih, rambut panjang tergerai sampai menutupi wajahnya dan dia sangat misterius menurut Shinta.

"Mbak, malam-malam begini mau kemana?" tanya Shinta untuk menghilangkan rasa takutnya.

"Saya mau ke rumah sakit Mutiara Sehati," ucapnya dengan nada dingin.

"Wahh kebetulan saya juga mau kesana, mari bareng biar saya boncengkan," ajak Shinta.

Beberapa detik kemudian wanita misterius itu pun langsung menaiki motor Shinta. Dengan kecepatan pelan Shinta membelah jalanan yang sepi karena sudah larut malam

"Nama Mbak siapa?" tanya Shinta membuka obrolan.

"Arum," balasnya dengan nada dingin.

"Ohh, siapa yang sakit, Mbak?" tanya Shinta kembali.

"Pembunuh saya," balas wanita misterius.

"Hah! Maksud Mbak." Shinta terkejut sekaligus bingung dengan ucapan wanita msiterius tersebut.

"Suatu saat nanti kamu juga akan tahu," balasnya.

'Maksudnya apa sih kok aku jadi bingung yah, kenapa harus nunggu nanti enggak sekarang aja gimana sih," bathin Shinta.

Sepanjang perjalanan Shinta terus memikirkan ucapan wanita tersebut hingga tak sadar kalau mereka telah sampai di rumah sakit.

"Kita sudah sampai, Mbak," ucap Shinta.

Hening tidak ada jawaban dari belakang dan setelah ditenggok ternyata wanita misterius tersebut sudah tidak ada. Shinta pun bingung kapan dia turun dari motornya. Dan ketika Shinta ingin masuk tiba-tiba sebuah gelang jatuh dari belakang sweaternya.

TRAGIS [ Kematian Arum Sari Yuningsih ]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang