[08] Bandara

10.3K 1.6K 218
                                    

Voment Juseyo💚

🐰🐰🐰

Usai makan malam Ica langsung masuk ke dalam kamar begitu pula dengan Jaemin. Seperti biasa pula, tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua.

Ica teringat dompet Jaemin yang masih ada pada dirinya. Ica ingin mengembalikannya tapi kamar Jaemin tertutup rapat.

"Malu juga kalau Ica ketuk, lagian tadi kak Jaemin kaya lecek banget mukanya." Gumam Ica sembari mengingat raut wajah Jaemin.

Ica pun menaruh kembali dompet Jaemin ke atas meja belajar dan mengurungkan niatnya,"Nanti aja deh besok kalau mau berangkat sekolah."

Ica hendak berdiri dari kursinya namun tidak jadi,"Tapi kalau dia mau pakai sekarang uangnya gimana? Duhh, Ica harus gimana dong???" Ujarnya kebingungan.

"CK, yaudah deh sekarang. Ica harus berani!"

Dengan penuh keberanian Ica pun berjalan keluar kamar sembari memegang dompet Jaemin. Dia berhenti di depan pintu kamar Jaemin.

Ica hendak mengetuk pintu namun kembali mengurungkan niatnya tersebut. Berkali-kali tangannya terulur kehadapan pintu dan berkali-kali pula tangannya ditarik kembali.

Ica mengigit bibirnya gelisah.

"Ah elah, kenapa sih?!"

Ceklek

Ica hampir saja terjungkal ke belakang ketika pintu terbuka. Ica hendak kabur namun gagal karena Jaemin sudah melihatnya.

Ah! Sial lagi! Sial Mulu! Sial aja! Kenapa sih?!

"Kenapa?" Tanya Jaemin dengan heran namun masih tidak menghilangkan ekspresi datarnya.

"Emm-- anu," Ica mengkaku ditempat membuat dia lupa akan niatnya sendiri.

Mata Jaemin melirik dompet yang berada di tangan Ica lalu kembali menatap datar pada Ica.

"I-ini kak." Ica menyodorkan dompet Jaemin.

"Thanks." Ucapnya lalu mengambil dompetnya.

Ica mengangguk kikuk lalu berbalik menuju pintu kamarnya. Saat hendak melangkah, Jaemin tiba-tiba bertanya.

"Mau ke kamar?"

Ica sedikit menoleh lalu mengangguk,"I-iya kak."

"Oh."

🐰🐰🐰

Hari ini hari Sabtu dan sekolah libur tetapi Ica bangun pagi karena dia harus mengantar bunda dan ayah ke bandara.

Ica kira, hanya dirinya yang akan mengantar bunda dan ayah tapi ternyata mama, papa bahkan Jaemin pun ikut.

Saat Ica turun dari kamar Ica terkejut mendapati satu keluarga tersebut sudah bersiap-siap. Mama sedang menatap make up nya sambil berkaca duduk sofa ruang keluarga, papa sedang duduk disamping mama sambil membaca koran dan Jaemin sedang memakai sepatu di ruang tamu.

"Pagi, ma, pa." Sapa Ica masih sedikit kaku. Dia masih belum terbiasa dengan keluarga ini.

"Eh iya Ica, pagi juga." Jawab mama melirik Ica sekilas lalu kembali fokus dengan cerminnya.

"Pagi juga Ica, nanti kita akan jemput orang tua kamu, papa mama dan orang tua kamu berangkat disatu mobil dan kamu dengan Jaemin."

Sebentar.

Apa kata papa?

Ica sama Jaemin satu mobil?

Haduh, matilah Ica kalau gini!

Seatap ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang