[10] Berdua

10.9K 1.6K 259
                                    

Voment Juseyo🥺💚

🐰🐰🐰

Pagi-pagi sekali Jaemin sudah bangun, langit masih gelap dan saat melihat jam di dinding ternyata baru menunjukkan pukul lima subuh.

Karena sudah tidak bisa lagi tidur akhirnya Jaemin beranjak dari kasur dan keluar kamar menuju dapur.

Jaemin berjalan mengakhiri anak tangga berbarengan dengan Papa yang membuka pintu kamar dengan pakaian rapi.

Jaemin melihat papa kebingungan,"Kemana pa?"

"Ke Bandung De, kakek kamu sakit nanti kamu berdua sama Ica dirumah gapapa kan?" Ujar papa yang tampak terburu-buru.

Jaemin mengangguk,"Iya."

Tidak lama kemudian mama keluar kamar agak terkejut melihat Jaemin,"Eh kamu udah bangun."

"Iya, Ma."

"Nanti kamu buat sarapan ya, bisa kan? Nasi goreng atau omelet telur pakai kornet aja buat sarapan kamu sama Ica, mama nggak sempet." Ujar mama yang Jaemin angguki.

"Iya ma."

"Ica belum bangun?" Tanya papa sembari memakai sepatu.

"Belum pa."

"Yaudah nanti kasih tau dia aja ya papa sama Mama berangkat sekarang."

Jaemin mengangguk lalu menyalami kedua orang tuanya."Hati-hati ma, pa. Salamin juga ke kakek sama nenek."

Mama mengangguk,"Iya, jaga Ica ya."

"Papa sama Mama bakal berapa lama?" Tanya Jaemin.

"Gak tau, kayanya sampai kakek kamu sembuh." Jawab papanya.

Jaemin mengangguk lagi.

Mereka bertiga lantas keluar dari dalam rumah. Jaemin mengantar mama dan papa sampai di depan gerbang.

"Baik-baik ya dirumah." Ujar mama saat sudah masuk ke dalam mobil.

"Iya ma."

Papa menyalakan klakson mobil sebelum akhirnya pergi meninggalkan pekarangan rumah.

Jaemin menghela napas panjang menutup gerbang lalu masuk ke dalam rumahnya untuk membuat sarapan.

🐰🐰🐰

Ica terbangun sekitar jam enam pagi. Dia langsung masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Hanya butuh waktu lima belas menit Ica selesai mandi, dia langsung berganti pakaian menggunakan baju putih dan rok span abu-abu selutunya.

Setelah selesai Ica pun terduduk di kursi rias untuk berdandan. Dia memakai pelembab wajah, dilapisi dengan sunscreen dan yang terakhir bedak bayi.

Tidak lupa juga Ica sedikit memoles bibirnya menggunakan liptin. Walaupun Ica kadang tidak peduli dengan penampilan tapi jika melihat bibirnya pucat Ica merasa dirinya jelek.

Ica berdiri dari kursi berbarengan dengan pintu yang diketuk.

Tok tok tok

"Iya." Jawab Ica sembari berjalan membuka pintu.

Ica tersentak, alisnya naik ke atas melihat seseorang yang kini berdiri di hadapannya.

"Kenapa kak?" Tanya Ica menyembunyikan rasa gugupnya.

"Sarapan."

Seatap ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang