Kiddos

289 53 21
                                    

Guanheng terbangun dengan panik ―tentu itu membuat Doyoung dan Taeil juga terkejut. Anak itu menangis karena merasa asing dengan suasana kamar Doyoung.

Taeil mengambil alih anak itu dari Doyoung karena Doyoung segera beranjak untuk meminta susu kepada pelayan. Well, karena beberapa anak balita pelayan sering bermain disini, mereka mempunyai tempat penyimpanan susu untuk balita.

Taeil menggendong Guanheng dan menepuk-nepuk punggung Guanheng sembari berjalan-jalan disekitar kamar.

Tangisan anak itu terdengar sangat sedih membuat Taeil menjadi sedikit panik, "Stop crying, hum. Doyie akan kembali sebentar lagi."

Cklek

Doyoung menghampiri Taeil dan Guanheng yang berada didekat jendela dan mengusap air mata Guanheng yang berada dipipi bocah itu, "Ini susumu. Sudah jangan menangis ya."

Doyoung menggendong Guanheng dan segera memberi susu kepada Guanheng. Beruntung Guanheng menerimanya dan mulai tenang.

Taeil menggeleng pelan, "Dia lapar. Membuat panik saja."

Doyoung tertawa, "Tampaknya Dejun lebih tenang daripada Adery." Taeil mengangguk karena kamar Jungwoo masih sangat tenang sekarang.

Dejun mengusap matanya begitu sinar matahari membuatnya terbangun dari tidurnya. Ia merasa tenang karena mendapati Yukhei dan Jungwoo berada disampingnya.

Puk!

Dejun menepuk pipi Yukhei sedikit kencang. Yukhei segera terbangun karena terkejut mendapat pukulan yang lumayan dari anak kecil itu, apalagi ini masih pagi dan ia sedang tertidur ―jiwanya terasa seperti dipanggil paksa.

Yukhei tersenyum dan mengangkat Dejun agar duduk didadanya. Ia memeluk Dejun dan mengecup pipi anak itu ―yang tentu memancing tawa nyaring sang anak.

Yukhei tertawa dan menaruh telunjuk tangan dimulutnya ―tanda agar Dejun tidak berisik karena Jungwoo masih tertidur.

Dejun mengangguk dan mengalungkan tangannya dileher Yukhei, "Mau susu?" Dejun mengangguk pelan.

Yukhei segera merapikan rambutnya sebentar dan segera keluar kamar dengan Dejun yang berada dipelukannya. ―dan dengan membawa beberapa keperluan balita itu.

Yukhei sudah kenal dengan beberapa pelayan disini karena ya.. Ia sering menginap disini. "Mr. Na, bisakah aku minta tolong dibuatkan susu untuk balita?"

Yukhei menyodorkan tas yang berisi peralatan Dejun. Mr. Na tersenyum, "Tentu, tuan. Tadi Pangeran Doyoung juga kemari."

Yukhei membuka mulutnya kaget. Ia melupakan Guanheng. "Apa Adery sudah minum susu?"

Mr. Na mengangguk, "Sudah, tuan. Tuan Doyoung tadi kemari untuk meminta susu balita ―kami mempunyai penyimpanan susu untuk balita."

Yukhei mengangguk tenang. Ia harus berterimakasih kepada pasangan Moon nanti. "Ini susunya, tuan."

Yukhei menerimanya dan langsung memberikannya kepada Dejun, "Terimakasih. Dejun bilang apa kepada Mr. Na?"

Dejun tersenyum, "Timaciii."

Yukhei berlalu dari sana dan sedikit berkeliling di lantai 3. Yukhei takut Dejun bosan kalau hanya di kamar saja.

Sebenarnya Yukhei sudah tidak tahan ingin menjahili anak itu. Tapi Dejun terlihat sedang tidak dimood yang bagus karena anak itu hanya diam sejak tadi.

Jadi Yukhei hanya menimang Dejun. Mungkin, Dejun masih mengantuk.

Cklek

Doyoung keluar dari kamarnya dengan Guanheng digendongannya. Yukhei segera menyapa Doyoung, "Terimakasih telah menjaga Adery."

ᴷⁿᵒʷⁿ ᵁⁿᵏⁿᵒʷⁿˢ ᴾʳᶦⁿᶜᵉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang