••YoonMin Radet M••
••||••
Deritan pintu kayu terdengar nyaring, membuat beberapa pelayan dan juga dayang teralihkan. Bahkan mereka sontak berdiri dengan sopan dengan kepala yang menunduk, hal itu menandakan bahwa Yang Mulia Raja telah berada dikamar itu dan berdiri didepan tempat tidur sang Ratu.
Mereka hanya diam, karna tidak ada yang berani menyuarakan apapun. Apalagi dengan wajah datarnya serta tatapan yang cukup mematikan, membuat mereka sedikit merinding dan ketakutan. Apalagi tidak adanya pergerakan apapun, ia hanya menatap Sang Ratu dengan diam.
"Jelaskan padaku, apa yang terjadi dengan Yang Mulia Ratu. Sehingga dirinya terbaring lemah tidak berdaya"
Suara itu bergelegar ditelinga mereka, membuat salah satu dayang pribadi Sang Ratu mengangkatkan kepalanya. Beberapa dari mereka terlihat takut, bahkan hanya Yura saja yang berani mengangkatkan kepalanya terhadap Yang Mulia Raja saat ini.
"Beliau hanya terkena demam biasa Yang Mulia, tidak ada yang perlu dicemaskan. Beliau hanya sedang beristirahat sejenak"
Penjelasan itu membuat Seoojoon terdiam sejenak, lalu melangkahkan kakinya agar segera berada disamping tempat tidur itu. Bahkan saat ini, ia sedang duduk dengan menatap wajah pasangannya yang terlihat tenang.
Mata mungilnya, bibir merahnya yang kini sedikit memucat, pipi gembilnya dengan rona merah alami. Begitu cantik dan menawan, membuatnya kembali jatuh padanya. Bahkan disaat dirinya sudah memiliki dua putra sekalipun, tidak adanya kerutan diwajah putihnya ini. Membuatnya semakin cantik dan menawan.
Lagipula tujuannnya bukanlah memuji Sang Ratu, ia hanya ingin melihat keadaannya yang cukup aneh baginya. Karna setau dirinya, Sang Ratu terlihat baik-baik saja diacara ini. Lalu ia sakit dengan satu perkataan yang membuat amarahnya memuncak, ini cukup membingukan baginya.
"Apakah ada hal yang lebih menjelaskan semua ini Sang-Goong(상궁) Yura-ssi, aku butuh penjelasan yang lebih lengkap. Termasuk dengan keberadaan putra bungsu kerajaan ini, dimana dirinya?" ujarnya lagi dengan nada ketegasan
"H-hamba tidak bisa menjelaskan secara lengkap Yang Mulia, karna Tabib song hanya berkata bahwa Yang Mulia Ratu hanya terkena demam biasa. D-dan tentang keberadaan Putra Bungsu, beliau sedang pergi Yang Mulia Raja" jelas Yura dengan gugup
Seoojon kembali terdiam, lalu menghela nafas pelan. Kini rasa kesalnya semakin memuncak pada putra bungsunya itu, entah kenapa ia begitu kesal dengan setiap sifat yang terdapat pada putra keduanya. Begitu pemberontakan dan kasar, bahkan ia tidak segan-segan mempermalukan dirinya didepan banyak orang.
Entah sifat siapa yang menurun padanya, tetapi sikapnya begitu keterlaluan sejak usianya masih begitu muda. Ia mulai melawan, meninggikan suaranya, serta menantang dirinya secara terang-terangan. Hal itu membuatnya sedikit bingung dan heran, tetapi Seoojon paham dengan perubahan sifatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
••K A s T A•• || 카스트 || [YoonMin]
Fantasia(Nulis itu susah loh. Butuh perjuangan jadi jangan lupa vote+komennya... ;) Selow update :) Tahta, harga diri dan kekayaan. Tiga pedoman yang selalu dijunjung sebuah dinasti kuno bernama Geongjuk Min, yang selalu menomor satukan kekayaan dan mengaba...