009

13 2 0
                                    


Belakangan ini gue seolah mempunyai bodyguard. Gue di paska cerita tentang perkelahian itu namun gue gak buka suara. Tapi gue juga bersyukur karena ini merupakan bentuk kasih sayang mereka mungkin? Entahlah gue gak terlalu faham apa itu kasih sayang cih!

Flashbck~

"oke pilihan mu ada 2 nes, mau menceritakan apa yang sudah terjadi atau kita akan selalu mengawasi mu?" desak revi prustasi

"ohh ayolah, si brengsek yang mukul gue udah gue habisi, dan gue ga- ah persetan dengan pilihan kedua. Demi apa gue perlu diawasi? Gue bisa jaga diri sendiri!" balas gue gak kalah prustasi

"lo anggap kita apa sialan? Lo seenak jidat ngambil tindakan! Lo.. Lo fikir kita ga peduli sama lo? Atau emang itu mau lo hah?" bentak riska

"fine gue mau pilihan ke 3" balas gue santai

"APA MAU LO SIALAN!?" si riska udah gatahan nanggapin gue kayaknya

"lo sakit fat! Lo gatau khawatir nya kita denger wajah lo babak belur. Lo gatau perasaan kita dengan sikap lo kayak gini. LO SAKIT FATMA! LO GAPUNYA HATI!" murka tresna hampir mukul gue kalau gak di tahan revi dan dyna

"gue gamau bikin kalian repot, percaya sama gue itu terakhir kalinya gue babak belur" pinta gue, namun jelas bukan jawaban itu yang mereka inginkan

Gue gamau cerita sedikitpun, mereka ngatain gue juga terserah yang jelas gue gamau cerita ini masalah pribadi gue masalah keluarga

"apa ini semua ulah si jesica? Gue bakal datengin dia" si riska keras kepala ampunn fuck

"berapa kali gue bilang, gue gada urusan lagi sama jesica!" jelas gue frustrasi gada yang berpihak

"udah cukup, gue lapar. Sekarang gue mau makan" potong dyna yang mendapat tatapan tajam dari 3 orang yang introgasi gue, namun dyna tetap acuh

Gue tau dia setuju dengan pendapat gue tapi dia gak berani bersuara, so liat tampang 3 orang dihadapan gue kaya harimau mendapatkan mangsa

"gue dapet rekaman cctv terakhir lo di lapangan indor dan lo jalan di koridor dengan sempoyongan" sambung aldo sambil ngotak ngatik laptopnya, gue liat sekarang dia bareng zarin mulu

Doble shit kalau mereka cari tau siapa laki-laki yang narik tangan gue

"lo di hajar 2 cowo fat?" pekik aldo yang selesai mengamati vidio cctv itu. Sialan aldo bikin rumit keadaan aja

"lo kasih tau siapa? Atau kita cari tau siapa laki-laki yang lo lindungi itu?" ancam riska yang minta di potong bibir cerewetnya

Dyna datang dengan nampan spageti dan 2 orange jus "minum nes" sambil nyodorin minuman

"ah kau terbaik dyn" balas gue

"kita belum selesai fat! Dan lu dyna! Lu pindah duduk!" perintah revi

"ya ya ya semoga kalian bisa kenyang introgasi monster yang sulit buka suara, seberapa kuat kalian desak dia itu semakin sulit. Lebih baik tenangkan dulu diri kalian" ingat dyna sambil pindah keluar ruangan khusus cafe

Ohh ya cafe ini bukan cafe abal-abal gais. Ini salah satu cabang perusahaan papa gue, jadi gue bebas disini

"baiklah kau benar dyna" balas revi mendesah pasrah

Kita pesen makanan namun tidak seenak biasanya, makanan yang habis hanya milik dyna. Entah karna mood mungkin

"jadi siapa lelaki itu nes? Kamu hanya perlu menjawab tanpa mengelak, dan semuanya akan selesai" pinta revi penuh harap

KelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang