Sesuai kesepakatan malam kemarin, gue akan ikut widya menemui dokter di RS tempat dia magangDia bilang janji dengan dokter nya jam 9, sebenarnya bisa aja gue ngirim surat izin atau sakit ke sekolah. Tapi gue memilih bolos
Dan disinilah gue sekarang, di depan rumah sakit menunggu widya datang. Banyak orang berlalu lalang, bahkan ada sanak saudara yang berlarian panik mendorong orang di atas kasur RS
"sudah lama menunggu?"
Gue sengaja datang lebih awal, jadi menunggu cukup lama
"baru sampai" bohong gue
"ayo ikut aku fat" ajaknya jalan di depan gue
Kami naik ke lantai teratas RS, dan masuk ke salah satu ruang dokter. Ruangan nya lebih mewah dari pada ruangan dokter kim. Apa dia senior dokter kim? Gue males berhadapan dengan dokter kolot
Setelah di persilahkan duduk, gue hanya nunduk gak berani mendongakkan kepala
Sampai suara dokter itu membuat gue mau tidak mau melihatnya, gue terkejut dengan orang yang gue lihat, dia dr. Evan sahabatnya demon. Tapi gue pura-pura gatau, apa yang harus gue lakukan? Jika gue konsultasi ke dia apa dr. Evan akan menceritakan semuanya ke Demon?
"fatma?" suaranya ish kenapa dia ngenal gue, gue lihat ekspresi widya kaget
"dokter mengenalnya?" tanya widya
"dia pacar teman saya widya" shit dr. Evan ngasih tau rahasia gue
"benarkah?" tanya widya gak percaya
"aish wid lu kepo" suara gue menjawab widya
"saya lupa tidak bertanya siapa yang kamu maksud kemarin wid, jika saya tau itu fatma. Tidak usah membuat janji" suara dr. Ev sambil senyum
"saya hanya takut fatma tidak memenuhi ajakan saya dok, tapi saya malah memberitahu orang lain. Maafkan saya" sesal widya
"bukan masalah besar" jawab dokter "bisa saya memeriksa keadaan tubuh mu fat?"
"tentu dok" gue bangkit mengikuti langkah dokter menuju ruang periksa di samping yang terhubung langsung dengan ruangan dr. Evan
Dia terkejut saat memeriksa keadaan tubuh gue, dia lama di bagian lambung gue. Siall
Selesai pemeriksaan gue kembali ke ruangan tadi mengikuti dokter dan widya
"apa kamu tidak pernah memeriksa keadaan lambung?" tanya dr. Evan gue hanya menggeleng
"apa nafsu makan mu terganggu? Ini bahkan sudah parah fat, dan kamu tidak mengobatinya?" desak dokter
"bisa kita bicara 4 mata dok?" pinta gue
"saya sengaja menyuruh widya bersama kita untuk melatihnya fat, dan memudahkan mu dalam fase penyembuhan. Dia akan membantu mu" jelas dokter "jadi sejak kapan kamu sakit maag?"
"sejak kls 2 SMP" widya siap dengan pensil dan buku catatannya. Serasa di wawancara siaran TV wkwk
"langsung di obati?" gue hanya menggeleng "kenapa? Padahal itu akan terasa sangat sakit jika di biarkan"
"harapan saya saat itu hanya mati dok"
"maksud mu?" tanya dokter terbelalak
"saya kesini ingin konsul gangguan syaraf yang menyerang saya dok, saya tidak mau membahas soal itu"
"kamu harus konsul seluruh yang berkaitan dengan tubuh kamu fatma, apa orang tua mu tidak mengetahuinya?" lagi -lagi gue menggeleng sambil senyum
Terasa menyakitkan jika harus membahas kejadian itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelam
Teen Fictionkisah ini menceritakan sekelompok teman yang mampu saling memberi hal positif