018

12 2 0
                                    

Hari ini sekolah gue ngadain acara pramuka, kita akan kemah di salah satu kawasan wisata alam. Semua murid di wajibkan ikut terutama kls X dan Xl

Dan lagi-lagi gue membatalkan janji untuk menjeguk elsa, entah lusa mungkin. Gue akan menyempatkannya

"duhh tas aku berat banget sih" gerutu fuji kembali membenarkan posisi tas nya

"bawa apa aja fuj?" tanya syifa

"kasur, balmut, dan peralatan lainnya" jawabnya asal. Mendengar jawaban itu membuat mata syifa membuat tak percaya

"emang boleh? Ishh tau gitu syifa mau bawa balmut" jawab syifa kesal, yang mendapat hadiah tawa dari kami semua

"muka lo mancing tinjuan gue syif"

"ishh ko gitu sih fat. Benarkan syifa nyesel ga bawa balmut, kenapa kalian malah ketawa sih" kembali mendengus kesal

"lagian otak lu di pertanyakan bangsul" ejek gue dengan otak kosong nya

"yehh maklum, kan masih anak kecil" sambung wiwi kembali mengejek

"udah jangan banyak ngobrol, entar tenaganya abis. Perjalanan kita masih panjang gais" beri tahu ica

Kami berjalan hampir 5 jam, hingga akhirnya sampai di jalan raya dan menunggu mobil truk jemputan untuk membantu kita sampai ke tempat tujuan

"silahkan dirikan tenda kalian masing-masing per kelompok, sisanya bisa mencari kayu bakar untuk acara malam nanti" seru pembina pramuka

"gue nyari kayu bakar aja"

"ayoo bareng aku"

Kini gue dan fuji tengah mencari kayu ke tengah hutan, gue yang membawa pedang alucard jalan lebih dulu. Karena berjaga jika terjadi sesuatu

"nih fat ada kayu" suara fuji sambil mengambil kayu itu, mata gue berhenti pada hewan yang nempel di kayu itu

"awas ada ulat tarang" suara gue dramatis

"tinggal di buang aja, apa susahnya fat" jawab fuji kalem

"yaelah gausah di bawa aja, kita cari yang lain" suara gue panik

Melihat reaksi berlebih yang gue keluarkan, membuat fuji tertawa keras

"kamu takut fat?" suara jahil fuji keluar, dia nyodorin kayu yang ada ulatnya ke arah gue

"kalau lo berani macem-macem, siap aja ni golok melayang" ancam gue tak kalah menyodorkan pedang pusaka

"yaelah iyaa lah, aku injek tuh ulat nya" merasa terancam dengan ucapan gue, fuji langsung bunuh ulat dengan sepatu yang di pakai nya

"ayoo balik, udah banyak kayu nya juga" ajak fuji yang di angguki kepala gue

Hari sudah hampir tengah malam, namun gue belum tidur. Gue nunggu yang lain tidur untuk melancarkan aksi

Gue keluar dari tenda menuju salah satu kursi yang ada di ujung lapangan. Seperti biasa malam hari gue akan makan obat, dan segera menyimpannya di tas dukung yang gue pakai

"kenapa kamu masih disini fat?" suara yang berhasil buat gue kaget. Dia duduk di kursi pinggir gue

"gue gak ngantuk ca"

"dari pada diem disini, mending ke warung atas yu. Antar aku pengen beli susu"

"yaelah sendiri aja ca" tolak gue dingin

"ayolahh" ajak ica sambil narik tangan gue ke warung

"mau beli apa?" tanya ica ketika sampai di warung

KelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang