1. HONEY

2.4K 294 94
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●

.
.
.
.

Dyandra duduk di pinggir ranjangnya tanpa melakukan apapun, ia sudah berganti dengan setelan baju tidur celana panjang juga baju berlengan panjang, matanya mengedar melihat kamarnya yang tidak seperti biasanya, banyak hiasan bunga segar di setiap sudut kamarnya, lalu ia juga sesekali membayangkan jika malam ini ia akan satu kamar dengan Chandra, tiba-tiba tubuhnya meremang,

Waktu menunjukan pukul sebelas malam, Dyandra sengaja undur diri dari keluarganya karena ia merasa lelah, memang pernikahan ini tidak di lakukan secara besar-besaran, tetapi tetap saja, yang namanya punya hajat, tuan rumah yang punya hajat pasti merasa repot dan lelah. Tetapi sepertinya Chandra tidak, sejak satu jam Dyandra memasuki kamarnya, Chandra belum menampakan wujudnya sedari tadi,

Apa Dyandra menanti kedatangan Chandra? Tidak juga, yang ada ia malah salah tingkah jika kedapatan berduaan dengan manajernya yang sekarang menyandang status suaminya itu,

Dyandra memutusakan untuk mengambil air wudhu, ia teringat jika belum melaksanakan sholat isya, begitu selesai wudhu, tepat Chandra masuk ke kamar Dyandra, Dyandra sempat berhenti sesaat, hatinya bergemuruh hebat, jujur saja Dyandra sangat gugup,

"Belum tidur?" Tanya Chandra di sertai dengan senyumnya, yang ada senyuman itu membuat Dyandra gugup, karena Chandra yang Dyandra kenal tidak seperti ini, tidak suka menebar senyuman seenaknya,

"Eoh... belum, hehehe" jawab Dyandra disertai tertawa, tapi jelas terlihat jika itu sangat garing, "eem... bapak mau mandi?" Tanya Dyandra sedikit canggung, rasanya sangat aneh, berdua di kamarnya dengan lelaki asing yang kini menjadi suaminya,

"Ya" setelah itu ia melepas jas yang masih melekat di tubuhnya,

"Biar saya siapkan air hangat untuk bapak"

"Tidak perlu, kamu tidur saja, ini sudah malam" ucapan Chandra menghentikan langkah Dyandra, ia menemukan sesuatu yang baru dari diri Chandra, turur katanya yang lembut, membuat jantung Dyandra berdegup kencang,

Niat untuk menjalankan sholat isya urung, Dyandra menunggu resah duduk di pinggir ranjang sambil memakai mukenanya, terdengar suara gemercik air di dalam kamar mandi, ia sengaja menanti Chandra untuk mengimaminya,

Bayangan Dyandra yang menjadi makmum suaminya, membuat wajah Dyandra memanas, impian yang selalu Dyandra bayangkan jika suatu saat ia menikah, moment romantis menurut Dyandra, namun Dyandra tidak pernah menyangka jika yang menjadi imam itu adalah Chandra,

"Kamu belum sholat?" Suara Chandra menyadarkan Dyandra dari lamunannya, Dyandra menatap ke arah sumber suara seketika ia berteriak dan menutup wajahnya, "aaaaa... pak. Chandra" melihat Chandra yang keluar dari kamar mandi hanya mengenakan anduk yang melilit menampilkan dadanya,

Chandra tersenyum geli, "maaf, saya lupa bawa baju ganti" Chandra memang benar, karena terbiasa dirumah sendiri. Chandra berjalan ke arah koper dan mengambil salah satu kaos dan juga sarungnya, kembali ke kamar mandi,

Dyandra mendesah lega saat Chandra keluar sudah lengkap dengan sarungnya, lalu menggelar sajadah bersama Dyandra, Chandra mengimami Dyandra dengan sangat kusyu dan di aamiini oleh Dyandra,

"Lanjut sholat dua rokaat?" Tanya Chandra,

Dyandra menegang, mentap Chandra dengan cemas, apa suaminya itu akan meminta hak-nya malam ini juga, tapi ia belum siap!

"Eem... pak. Chandra, saya boleh meminta permintaan" ujar Dyandra lirih,

Chandra memandang Dyandra sejenak, lalu mengangguk,

Assalamu'alaikum, Istriku. (Sequel of 'Assalamu'alaikum, Dyandra!') ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang