12. Bertemu Mama Mertua

1.3K 260 108
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●
.
.
.
.

Jika dapat memutar waktu, dapatkan Dyandra memperbaiki semuanya? Kesalahan karena terlalu membenci ayahnya, kisa cinta yang salah dengan Sehan, persahabatannya dengan Hana,

Bertahun-tahun Dyandra merasa menjadi orang yang paling tersakiti, namun nyatanya tidak, ada orang yang bernasip lebih buruk darinya. Hana, sahabatnya, sama seperti Dyandra, Hana tidak memiliki keluarga yang harmonis, dan sekarang nasib tak baik kembali menimpanya, Dyandra bisa dapat merasakan betapa sakitnya berada di posisi itu,

Kemarin, Dyandra sempat bertemu dengan Hana di stasiun, bisa di bilang pertemuan terakhir sebelum Hana pergi dari Surabaya, Dyandra tidak tahu Hana akan pergi kemana, Hana hanya berpesan jika suatu saat dia akan kembali menjadi Hana yang lebih baik, sebagai sahabat Dyandra,

Tapi ada hal yang lebih menyakitkan dari pada perpisahan, yaitu kenyataan bahwa Hana dan Sehan memilih mengakhiri hubungannya dengan bercerai, karena Hana keguguran, Sedangkan Sehan yang sedari awal tidak punya perasaan kepada Hana, mereka memilih bercerai, karena alasan dari Sehan bertahan dengan Hana, hanya karena anak yang di kandung Hana adalah anaknya. Tapi ternyata Alloh berkata lain, Hana dan Sehan sedari awal memang tidak di takdirkan bersatu,

Mengenai Sehan, ada rasa penyesalan Dyandra pernah mengenal sosok Sehan, seseorang yang keburukannya mungkin tidak akan bisa dijabarakan oleh Dyandra, karena Dyandra sudah terlalu muak jika harus mengingat tentang lelaki bernama Sehan,

"Lirik lagunya pas ya, buat kita" suara Chandra memecahkan lamunan Dyandra, Dyandra hanya tersenyum kecil, suaminya selalu saja bisa menggodanya,

Lagu yang mengisahkan tentang bersama jauh lebih baik dari pada berpisah, tapi Dyandra tidak terlalu fokus dengan lagu yang sedari tadi diputar di radio mobil Chandra,

Dyandra kembali hanyut dalam lamunan, namun kali ini pikirannya bukan memikirkan tentang sahabatnya, melainkan pikirannya tengah berperang dengan kegugupannya, bagaimana tidak? Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju Solo, kerumah mertuanya, ia takut bertemu mama mertuanya, ingatan saat bertemu pertama dan terakhir kali Dyandra berjumpa dengan mama mertuanya tidak meninggalkan kesan yang baik, bagaimana jika mama mertuanya masih tidak bisa menerima dengan baik dirinya? Ia takut jika berbuat salah kembali dan berujung menimbulkan keributan di antara kedua mertuanya,

Dyandra meloloskan nafasnya seolah menahan beban yang sanagat berat,

"Ada yang menganggu pikiranmu?" Tanya Chandra yang dapat merasajan kegelisahan Dyandra,

Dyandra menatap ragu Chandra, ia ingin berterus terang mengenai ketidak nyamanannya, tapi urung, akhirnya Dyandra hanya bisa menggeleng pelan dan tersenyum kepada Chandra, berusaha meyakinkan jika tidak ada sesuatu yang perlu di khawatirkan,

Tapi ketahuilah, Chandra adalah sosok suami yang sangat peka kepada perubahan sikap istrinya, walaupun Dyandra berusaha menutupinya dengan senyum,

"Mama sebenarnya baik dan perhatian, Hon. Hanya saja terkadang mama menuntut kesempurnaan untuk beberapa hal, kamu tidak perlu khawatir, Insyaalloh, mama akan menerimamu dengan baik seiring berjalannya waktu" ujar Chandra sambil memengang erat tangan istrinya, sedangkan satu tangan di buat fokus untuk menyetir,

Dyandra tersenyum, ucapan Chandra cukup membuat Dyandra tenang dan mengurangi kegugupan yang ia takutkan,

'Ya, semoga saja'

Assalamu'alaikum, Istriku. (Sequel of 'Assalamu'alaikum, Dyandra!') ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang