Skincare

107 5 0
                                    

Hay...... Lama yaa tak jumpaa.....
Salam kenall dari surabaya...
Komen ya nih cerita sudah sampai di daerah mana sajaaa...
Dan terus kasih komen yang banyak, vote yang banyak.
Dan jangan lewatin itu terus pantengin yaa
Selamat malam juga bagi para jomblo terhormat💜

maaf kalo amburadul 🥴

Setelah perdebatan yang singkat tadi, sekarang mereka semua sudah berada di ruang makan. Mbok Yem langsung menyiapkan makanannya, yang tadi sudah di masak ke tengah meja makan. Makanan yang banyak, dan macam-macam itu membuat Nay dan Karin berbinar menatap makanan-makanan itu.

"Ayo di makan, nggak usah malu-malu babi, anggap aja rumah sendiri." Ucap Karin dan langsung mengambil makanan untuknya, di ikuti oleh Nay dan Salwa.

"Heh curut ini rumah Ray ya, sejak kapan pemilik rumah jadi Lo?." Tanya Juna dengan sinis nya.

"BO.DO AMAT!" Balas Karin dengan tatapan tajamnya.

Ray, Devan, Raka, dan Juna hanya geleng-geleng kepala menatap dengan tatapan tak percaya, melihat ketiga gadis yang berada di depannya dengan mengambil makanan dengan porsi bisa di bilang seperti kuli, sangat banyak. Tapi tidak membuat ketiga gadis itu gendut.

Mereka makan dengan tenang, tanpa ada suara, hanya ada suara dentingan sendok, dan garpu yang bergesekan.

Setelah selesai makan, Karin langsung mengecek ponselnya berharap ada yang mengkhawatirkan nya kecuali orang tuanya atau sekedar memberi kabar untuknya. Tapi Dewi Fortuna sedang tak berpihak padanya, atau emang dia sedang melaksanakan nasib sebagai seorang jomblo?

"Kalian habis ini kemana?" Tanya Devan dengan tangan mengusap bibir tipisnya menggunakan tissue.

"Pulang lah, masa iya kita nginep di sini." Jawab Karin seadanya.

"Santai dong, gak usah ngegas!" Sinis Devan pada Karin.

"Ah.. iya kebetulan ada kak Devan ketua OSIS yang tampan dan terhormat, besok kita izin gak masuk ya, soalnya kita mau holiday. Oh iya bukan izin hari besok aja, kita izin sampai acara MOS selesai." Jawab Salwa dengan PD tingkat dewanya!

"Sabtu ada kemah di puncak, Lo pada gak ikut?"

"Gak ah males. Yang ada kulit putih mulus kita yang tak berdosa ini di gigiti nyamuk hidung belang!" Jawab Salwa.

"Emang ada?" Tanya Devan.

"Ada, kek kedua temen Lo itu! Tampangnya aja kayak cowok manis padahal belang semua!"

"Sekate Kate anda!" Jawab Juna tak terima apa yang di ucapkan oleh salwa. Sedangkan Karin dan Nay mengangguk setujui apa yang di ucapkan oleh Salwa.

Devan hanya manggut-manggut saja, menanggapi ocehan dari Salwa yang menurutnya ada benarnya juga.

"Nay, habis ini, Nay mau kemana?" Tanya Ray pada Nay secara lembut.

"Lah, tadi kan sudah gue jawab, Lo gak denger apa ngetuli?" Jawab Karin dan langsung dapat tatapan tajam dari Ray. Karin yang di tatap seperti itu kembali menatap Ray juga dengan tatapan yang tak kalah tajam, tapi Ray sama sekali tak takut dengan tatapan itu.

"Nay?" Panggilannya lagi

"Nanti Nay mau ke apartemen Salwa, mau liat suami-suami Nay." Ucap Nay menatap wajah Ray dengan tatapan polosnya.

"Suami?" Tanya Raka dan Ray bebarengan.

"Lo gak ada pertanyaan lain? Kok barengan gini." Ucap Raka tak terima.

"Gue duluan kok." Jawab Ray dengan santainya.

"Gue takut kalo Ray bersikap bucin kek gitu." Bisik Juna pada Raka.

NAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang