Ratu ikan

70 4 0
                                    

Haaay semuaaa....
Maaf yaa belakangan ini aku belum bisa posting...
Dan sekaraang jelas suda bisa doong...
Tinggalkan jejak kaliaaaan yaa....

Happy reading ❤️❤️

***

Pada pukul 03.30 dini hari, di sebuah apartemen, terdapat kamar dengan desain yang sangat elegan, yang sedang di tempati oleh ketiga gadis cantik. Selimut tebal berwarna hitam itu menenggelamkan kasur king size dan tubuh mungil dari ketiga gadis itu.

Jam weker yang berada di atas nakas itu berbunyi dengan sangat nyaring, dan mau tak mau gadis yang sedang berada di dekatnya langsung terbangun dengan mata yang terbuka setengah untuk melihat jam, tangan kanannya di ulurkan untuk mengambil jam weker itu.

Mungkin, nyawanya juga masih belum terkumpul. Di letakkan nya kembali jam weker itu ke atas nakas saat sudah mematikannya, tapi detik berikutnya, gadis itu terbangun lagi dengan mata yang terbuka sangat lebar, dilihatnya dan di fokuskannya matanya untuk melihat jam weker yang menunjukkan pukul 03.35.

"GILA! SIAPA YANG NGATUR JAM SEGINI WOY!! LO KIRA KITA MAU MALING APAAA????" Pekik Karin saat melihat jam yang sudah berada di kedua telapak tangannya. Yap yang bangun duluan tadi tak lain dan tak bukan adalah Karin.

"Yaampun Karin, ini masih malam loh. Jangan teriak-teriak coba, tetangga denger mampus Lo! Tidur sudah, Jan banyak bacot!" Jawab Salwa dengan mata yang masih tertutup dan menenggelamkan tubuh mungil nya kedalam selimut untuk mencari kehangatan dan kenyamanan.

"Dasar kebo! Eh kok gue bisa sih bangun gini? Biasanya juga gabisa." Ucap Karin pada dirinya sendiri. Karin mengedarkan pandangannya dan menatap jendela kamar, yang menampakkan gedung-gedung tingkat dan langit yang masih gelap.

Dari pada ngelamun tak jelas, Karin mendaratkan kakinya ke atas lantai yang dingin itu, di ayunkan kakinya untuk berjalan, kaki jenjangnya itu mengarahkan tubunya ke arah balkon kamar, yang menampilkan gedung-gedung pencakar langit malam di kota Jakarta ini.

Angin-angin malam mulai menyentuh kulit kuning langsat milik Karin, saat Karin menginjakkan kakinya di lantai balkon yang tak kalah dinginnya. Karin yang hanya memakai celana hotpants dan kaos crop berlengan kan pendek dan memperlihatkan lengan, perut beserta kaki jenjangnya. Dihirupnya udara malam dan hembuskan secara perlahan, seakan masalah yang sedang terjadi hilang sirna begitu saja, ikut dengan hempasan angin malam ini.

Tak mau berlama-lama di luar, Karin membalikkan badannya untuk masuk kembali ke dalam kamar. Saat sampai di depan kasur king size dengan selimut tebal yang menenggelamkan kedua tubuh mungil dan ramping temannya itu. Lihatlah, bahkan Karin saja menatapnya dengan tatapan jijik, gimana tidak jijik, saat ini posisinya Nay dan Salwa saling berpelukan di dalam selimut itu.

Ide jahil muncul secara tiba-tiba di otak Karin, di ambilnya handphonenya yang tergeletak di atas nakas, dan membuka kamera. 3 jepretan sudah ia ambil, dan kemudian menyimpannya kembali di atas nakas.

Saat puas dengan hasil bidikannya, Karin berjalan ke arah kamar mandi untuk membasuh muka dan menggosok gigi.

Setelah selesai degan ritual nya, Karin langsung keluar kamar, dan berjalan ke arah dapur, untuk menyiapkan bahan-bahan dan membuat olahan untuk sarapannya dan kedua teman bobroknya.

Saat semua sudah beres, Karin mengedarkan pandangannya melihat jam yang terletak di atas tv yang terlihat dari arah dapur itu menunjukkan pukul 04.30. Setelah itu Karin langsung beralih memasuki kamar, dan masuk kamar mandi, sebenarnya kamar mandi di apartemen Salwa ini ada 3 satu di kamar tamu, satu d dekat dapur, satu di kamar Salwa, tapi Karin lebih milih kamar mandi yang di kamar Salwa. Setelah selesai mengambil air wudhu, Karin berniat untuk membangunkan kedua temannya yang asik tertidur dengan posisi berpelukan, sungguh miris.

NAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang