Hay...... Lama yaa tak jumpaa.....
Salam kenall dari surabyaaa...
Komen ya nih cerita sudah sampai di daerah mana sajaaa...
Terus pantengin yaa..
Selamat malam juga bagi para jomblo terhormat💜maaf kalo amburadul 🥴
Selama di perjalanan Ray hanya sibuk nyetir dan fokus ke depan, dan Nay sibuk melihat jalanan yang tidak terlalu ramai. Semua fokus pada fikirannya masing-masing.
Tak butuh waktu lama hanya butuh waktu 15 menit mobil Karin yang di tumpangi oleh Ray dan Nay memasuki kawasan perumahan yang sangat elit. Nay langsung melihat sekelilingnya dengan tatapan takjub karena baru pertama kalinya dia melihat kawasan perumahan seperti ini, ya walaupun rumah keluarga Nay juga termasuk mewah dan elegan, tapi rumah Nay masih berada di perumahan yang sederhana, beda dengan Ray, keluarga Ray berada di perumahan yang sangat mewah dan di kelilingi rumah yang lebih mewah lagi.
Mobil Lamborghini Urus berwarna putih itu berhenti tepat di depan gerbang berwarna putih yang menjulang tinggi. Seseorang dari arah pos satpam yang tersedia di situ melihat siapa yang datang, dan tampak asing dimatanya.
Seseorang menggunakan seragam satpam lengkap berjalan mendekati mobil yang di tumpangi oleh Ray dan Nay.
"Selamat siang menjelang sore, saya Latif kepala satpam di rumah Tn. Domani ada yang bisa saya bantu pak?" Ucap satpam yang bernama Latif itu dengan suara yang sangat lantang, karena tak bisa melihat seseorang yang di dalam mobil satpam itu menyebut Ray dengan sebutan "pak".
Nay yang mendengar itu langsung tertawa lantang dan sangat keras dengan tangan yang memegang perutnya karena sakit, Ray melihat Nay yang seperti itu hanya menggelengkan kepalanya kesal karena satpamnya ini menyebutnya dengan panggilan yang sakral itu, Ray yang mendengar itu mendengus kesal dan membuka kacanya.
"Ndoalah den? Maaf den bapak nggak tau." Ucap satpam itu dengan logat jawanya saat melihat siapa yang ada di dalam mobil itu, satpam itu berlari mendekat kearah pagar rumah dan membukanya.
Mobil berwarna putih itu memasuki kawasan rumah yang sangat elegan dan luas saat pagar itu sudah di buka oleh satpam Latif, Nay mengedarkan pandangannya melihat sekelilingnya dengan tatapan takjubnya lagi.
"Kak? Ini bener rumah kakak?" Tanya Nay dengan tatapan yang masih melihat sekelilingnya.
"Bukan, ini rumah nyokap bokap gue." Jawab Ray santai dan memberhentikan mobil yang di pakainya, Ray keluar mobil di susul oleh Nay, dan Nay? Masih dengan tatapan takjubnya yang melihat sekelilingnya.
"Den bapak minta maaf gak tau soalnya." Teriak satpam tadi, dengan tangan yang bersatu di depan dada menunjukkan permaafan.
Nay dan Ray mendengar itu, Ray hanya geleng-geleng tersenyum dan mengajukan jempol ke arah satpamnya, dan Nay menahan tawa saat mengingat kejadian tadi.
"Ayo masuk, anggap aja rumah sendiri." Ucap Ray menggandeng tangan Nay. Nay hanya diam dan masih tetap dengan pendiriannya yang terus mengedarkan pandangannya.
***
Di lain tempat tepatnya di caffe ada dua sejoli yang sedang makan dengan lahap, seorang laki-laki melihat gadis yang makannya sangat banyak tapi badan masih kecil. Siapa lagi kalau bukan Karin dan Raka.
Saat pulang sekolah Raka menunggu Karin di parkiran dengan Juna, Raka melihat Karin dan Salwa yang tak jauh dari mereka yang baru saja keluar dari koridor sekolah dengan tertawa sambil melihat handphone yang di bawa oleh Salwa. Raka berlari menghampiri mereka.
"Hay?" Sapa Raka pada Karin.
"Sal? Lo denger nggak tadi ada yang nyapa kita, tapi kok gue nggak liat ya Sal?" Ucap Karin sambil melihat sekelilingnya menghiraukan seseorang di depannya yang memutar bola matanya dengan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRA
Teen FictionRayhan Domani Putra seorang cool boy atau patung hidup yang tak sengaja menabrak seorang gadis yang membawa banyaknya jumlah buku hingga menutupi wajahnya! Nayra Anas Putri atau biasa di sapa Nay gadis imut dan manis yang masih berusia 15 tahun namu...